• Belajar membuat blog dan website mendapat dollar dari Google Adsense
  • Mempelajari Proses Biokimia yang terjadi di dalam pohon, mengetahui bagaimana pohon itu tumbuh
  • Menanam dan memelihara pohon untuk kesejanteraan
  • Mempelajari Ekosistem Hutan hubungan timbal baik yang terjadi di dalam hutan Mempelajari Struktur dan Fungsi Hutan
  • Materi Pembelajaran Bidang Kehutanan tentang budidaya hutan, konservasi dan manajemen oleh IRWANTO FORESTER
  • Hutan Mangrove adalah hutan yang tumbuh pada daerah pasang surut mempunyai banyak fungsi
  • Jalan jalan melihat hutan Indonesia, Indonesia kaya akan sumberdaya alam tapi mengapa masih banyak penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan

Monday, November 15, 2010

Pil Panjang Umur Siap Diuji Coba

Riset obat yang diklaim mampu mengatasi penyakit karena proses penuaan kini sudah sampai pada tahap akhir dan siap diuji coba. Profesor Nir Barzilai, pakar farmasi, mengungkapkan bahwa obat panjang umur itu kemungkinan siap diuji coba pada tahun 2012.

Obat yang dinantikan banyak orang tersebut dibuat berdasarkan riset panjang untuk mengungkap apa yang membuat sel menjadi mati dan mengapa ada orang-orang yang bisa terhindar dari penyakit serius, seperti kanker, diabetes, ataupun demensia dan bisa hidup sehat sampai usia 100 tahun.




Profesor Nir Barzilai dan timnya dari Albert Einstein College of Medicine telah mengetahui variasi genetik yang menyebabkan seseorang bisa berumur panjang. Mereka yang beruntung dianugerahi gen anti-penuaan tersebut cenderung akan terbebas dari penyakit yang merongrong usia.

"Mereka yang mampu mencapai usia 100 tahun biasanya memiliki kesehatan yang prima dan meninggal dalam kondisi fisik sehat. Sementara itu, orang yang meninggal pada usia 70-80 tahun biasanya menderita sakit di penghujung usianya," kata Barzilai.

Bila pil ini nanti lolos uji klinis dan aman dikonsumsi manusia, maka diharapkan makin banyak orang yang menikmati masa senjanya dengan sehat dan tetap produktif.

Sumber : kompas.com

Pria Menikah Lebih Panjang Umur


Pria menikah ternyata cenderung panjang umur. Bukan apa-apa, soalnya mereka punya istri yang setia mengomel dan memaksa mereka ke dokter. Nah, para suami harusnya berterima kasih pada istri-istri mereka untuk urusan ini.


Inilah temuan terbaru para peneliti sosial dari Ruhr Graduate School in Economics, Jerman, yang akan dipresentasikan pada konferensi tahunan Royal Economic Society di University of Surrey, Guildford, Inggris. Para peneliti juga mendapati bahwa pasangan menikah cenderung melakukan olahraga secara rutin, sehingga membuat mereka sama-sama panjang umur.

Kecenderungan pria menikah untuk mengunjungi dokter lebih besar 6 persen daripada pria lajang. Penyebabnya, tidak ada perempuan yang rajin mengingatkan kapan mereka harus check-up (sekalipun pria tersebut memiliki pasangan). Sebaliknya, untuk urusan ke dokter, perempuan memiliki kesadaran yang lebih tinggi daripada pria. Berkonsultasi dengan dokter akan mereka lakukan, baik ketika masih lajang atau telah menikah.

Dari penelitian itu juga terungkap bahwa perempuan cenderung lebih ingin menjaga kebugaran melalui olahraga rutin (34 persen) saat sudah menikah, sedangkan pria menikah cenderung melakukan jogging sekali seminggu (20 persen).
Hasil penemuan ini membuat para peneliti menyarankan para pakar kesehatan untuk menempatkan pria lajang sebagai target kampanyenya untuk mengunjungi dokter. Hendrik Schmitz, kepala tim peneliti, juga mengatakan bahwa penemuan ini menunjukkan ragam manfaat yang didapatkan bila seseorang memiliki hubungan jangka panjang.

"Kalau seorang wanita mengunjungi dokter, kemungkinan pasangannya ikut mengunjungi dokter meningkat hingga 6 persen," ujar Schmitz.

Seseorang yang terlibat dalam hubungan, lanjutnya, biasanya menginginkan agar pasangannya menjaga kesehatan, karena ia peduli pada pasangannya.

Sumber : kompas.com


Manusia Panjang Umur ada Rahasianya

Orang-orang yang berusia di atas 100 tahun mempunyai beberapa rahasia.
Untuk mempunyai umur panjang dan hidup sehat anda harus mempunyai berapa hal berikut:

1. Berperut Rata

Riset National Institute on Aging menyatakan, wanita berperut buncit berisiko meninggal dunia lebih cepat dibandingkan yang berperut rata. Ukuran lingkar pinggang yang perlu dipertahankan adalah di bawah 80 cm. Rajin-rajinlah berolahraga dan santap makanan mengandung Omega 3, agar terhindar dari berbagai risiko peradangan akibat radikal bebas.

Ukuran lingkar perut yang kurang dari 80 cm bisa membantu mempertinggi usia hidup.

2. Jauhi Minuman Bersoda
Menurut penelitian di Boston, Amerika Serikat, minuman bersoda bisa menyebabkan gangguan metabolisme. Sementara, bila metabolisme terganggu, otomatis tingkat kesehatan kita juga tidak prima. Padahal, inilah modal penting yang perlu kita punya bila ingin hidup panjang.

3. Miliki Sahabat Baik

Kita membutuhkan orang lain untuk bisa sehat dan bahagia. "Hubungan antar individu yang baik adalah obat penangkal stres yang ampuh," jelas Micah Sadigh, Ph.D., profesor psikologi Cedar Crest College. Mental dan fisik akan lebih sehat kalau kita punya teman yang selalu mendukung.

4. Berpendidikan Tinggi

Penelitian Harvard Medical School menemukan, orang yang menempuh pendidikan tidak kurang dari 12 tahun punya harapan hidup 18 bulan lebih panjang. Selain itu, hanya 10 persen dari orang yang berpendidikan tinggi yang jadi pencandu rokok. Para ahli percaya, pendidikan membutuhkan kesadaran untuk menjaga diri dan lingkungannya.

Sumber : kompas.com

Mencetak Rekor Dunia dalam Usia Tua

Semakin tua semakin menjadi atau sering disebut "tua-tua keladi" julukan tepat untuk beberapa manusia langka ini. Di usianya yang kalau orang biasa sudah tidak mampu berbuat apa-apa atau bahkan hanya berdiam diri di panti jompo, mereka justru mencetak prestasi luar biasa.

1. Pendaki Mt Everest Tertua (71 tahun)

Manusia tertua yang pernah mendaki puncak Everest adalah orang Jepang bernama Katsusuke Yanagisawa (lahir 20 Maret 1936), seorang guru, yang memanjat bagian utara dari puncak tertinggi dunia itu bersama tim Himex pada tanggal 22 Mei 2007 dalam usianya ke-71 tahun 63 hari.

2. Peterjun Tandem Wanita Tertua (100 tahun)

Estrid Geertsen, wanita berkebangsaan Denmark (lahir 1 Agustus 1904), membuat rekor terjun tandem pada tanggal 30 September 2004 dari ketinggian 4000 meter di atas kota Roskilde, Denmark, pada usianya yang ke-100 tahun 60 hari.

3. Manusia Tertua yang Menyelesaikan Lari Maraton (98 tahun)

Manusia tertua yang berhasil menyelesaikan lomba lari maraton sejauh 26 mil (42 km) adalah pelari Yunani bernama Dimitrion Yordanidis. Jarak sejauh itu diselesaikannya dalam waktu 7 jam 33 menit pada perlombaan lari maraton di Atahunena, Yunani pada tanggal 10 Oktober 1976 saat dia berusia 98 tahun.

4. Ballerina Tertua (71 tahun)

Charin Yutahunasastrkosol, wanita berkewarganegaraan Amerika yang lahir di Thailand 30 Desember 1930, mulai belajar ballet baru pada usia 47 tahun. Setelah itu, dia rutin melakukan pertunjukan ballet dan yang terakhir dilakukannya di depan duta besar Thailand untuk Amerika Saktahunip Krairikish di Albuquerque, New Mexico, USA pada tanggal 21 Juli 2002 saat usianya menginjak 71 hari 203 hari.

5. Pe-Ski Tertua di Dua Kutub (66 tahun)

Peski tertua di dunia baik di kutub utara dan selatan adalah laki-laki berkebangsaan Jerman Norbert H. Kern (lahir 26 Juli 1940) yang melakukan olahraga ski di kutub selatan pada tanggal 18 Januari 2007 dan kutub utara tanggal 27 April 2007 saat usianya mencapai 66 tahun 275 hari.

6. Perempuan Melahirkan Tertua (66 tahun)

Ibu tertua di dunia adalah Maria del Carmen Bousada Lara, asal Spanyol yang lahir pada tanggal 5 Januari 1940, yang melahirkan bayi melalui operasi caesar pada saat usianya telah mencapai 66 tahun 358 hari. Tidak tanggung-tanggung, nenek ini melahirkan bayi kembar, Christian dan Pau, di rumah sakit Sant Pau, Spanyol pada tanggal 29 Desember 2006. Inilah akibatnya jika kakek lupa pake sarung, hehehe...

7. Paduan Suara (Koor) Tertua (746 tahun)

Kombinasi umur 10 penari dari tur koor kelompok Tivoli Lovelies (Australia), asal Melbourne, Victoria, Australia ini berjumlah 746 tahun 147 hari saat mereka tampil pada tanggal 12 Oktober 2004.

8. Penari Telanjang Pria Tertua (60 tahun)

Bernie Baker warga AS yang lahir pada 31 July 1940, adalah seorang penari strip di Club LeBare, Miami, Florida. Dia memulai karirnya pada usia 60 tahun setelah sembuh dari kanker prostat dan bekerja sebagai stripper hingga dia meninggal dunia pada tahun 2007. Selama karirnya, dia sudah pernah memenangkan 30 kontes.

Sunday, November 14, 2010

ORANG JEPANG LEBIH PANJANG UMUR

Orang-orang di Jepang masih menduduki urutan pertama lebih panjang umur di dunia. Ini merupakan survey usia harapan hidup dalam 25 tahun terakhir ini. Laporan terbaru menunjukkan, usia harapan hidup wanita di Jepang naik menjadi 86,5 tahun dan 79,5 tahun untuk pria.



Orang Tua di Jepang yang Panjang Umur dalam sebuah Festival


Bila membandingkan usia harapan hidup antara penduduk negara maju dan negara berkembang atau miskin, akan tampak perbedaan nyata. Penduduk di negara maju memiliki usia yang lebih panjang dibanding dengan negara berkembang.

Setelah Jepang, wanita di Hongkong menduduki urutan kedua dengan angka harapan hidup 86,1 tahun, diikuti dengan Perancis 84,5 tahun dan Swiss 84,4 tahun. Dari kelompok pria, urutan paling atas diduduki oleh Qatar yakni 81 tahun, lalu Hongkong 79,8 tahun, serta di tempat ketiga ada Swiss dan Eslandia pada 79,7 tahun.

Di Indonesia usia harapan hidup orang Indonesia hanya mencapai umur 68 tahun untuk wanita dan pria hanya 65 tahun. Namun, dibandingkan dengan negara Afrika, seperti Kenya yang hanya 51 tahun untuk wanita dan pria hanya 50 tahun, Indonesia masih lebih baik.

Perbedaan yang mencolok dalam usia harapan hidup antara negara maju dan negara berkembang adalah dari Cara Penanganan Medis dan Pola Hidup Sehat. Cara penanganan medis di negara maju sudah lebih baik khususnya untuk penyakit penyebab kematian, seperti kanker, stroke, dan jantung. Selain itu, kebiasaan hidup dengan pola makan dan gaya hidupnya yang sehat.

Namun di negara yang memiliki angka kelahiran sedikit dan populasi penduduk yang menurun, banyaknya penduduk yang lanjut usia berarti ketidakseimbangan dalam populasi.

Selain itu Jepang menghadapi berbagai persoalan dengan populasi lansia, seperti peningkatan jumlah kasus lansia yang bunuh diri, kekerasan, serta kecanduan alkohol para lansia akibat rendahnya pendapatan dan status pekerjaan yang tidak pasti.

Untuk mempunyai umur yang panjang perlu meniru gaya hidup orang Jepang dengan Pola Hidup Sehat.

Artikel Terkait :

Friday, November 5, 2010

Korban Tewas Merapi Mencapai 122 Orang

Headline
inilah.com/Wirasatria

Gelombang gas panas yang mengalir di sisi Gunung Merapi pada hari Jumat, menerjang rumah, ternak dan penduduk desa di jalan.

Korban tewas setelah letusan gunung berapi terbesar di abad ini melonjak menjadi 122 orang. Desa yang paling parah, Bronggang diliputi berjarak 15 km dari kawah api masih diliputi awan panas, hanya beberapa meter dari zona bahaya yang ditetapkan pemerintah.

Jumlah korban meninggal Merapi diinformasikan Staf Khusus Kepresidenan Bidang Bencana dan Bantuan Sosial, Andi Arief kepada INILAH.COM, Sabtu (6/11/2010).

"Update data korban sampai saat ini pukul 08.00 WIB, Sabtu (6/11) di Rumah Sakit Sarjito, korban meninggal bertambah 3 orang, total 112 orang," ujarnya. [cms]

Sumber : inilah.com

Awan Petruk Merapi

Headline

Awan menyerupai bentuk kepala petruk, tokoh punakawan dalam dunia pewayangan yang muncul di sela-sela letusan Gunung Merapi bukan saja pertanda buruk, namun sebuah isyarat yang tak bisa dianggap remeh.

http://stat.kompasiana.com/files/2010/03/180px-petruk.jpg

"Awan berbentuk Petruk itu pertanda riil. Kita diingatkan, karena gejolak di negeri ini sudah pada kondisi yang memprihatinkan. Dibutuhkan kebersamaan. Jangan hanya menyalahkan satu elemen masyarakat atau para pemimpin saja," tutur Ki Kusumo.

Menurutnya, keberadaan Gunung Merapi sampai saat ini masih memiliki aura mistis yang kuat. Mempunyai energi metafisika yang luar biasa. Hal itu didukung masyarakat sekitar yang kental dengan hal-hal berbau supranatural. Jadi kejadian aneh yang timbul, bisa dikaitkan dengan fenomena alam yang akan terjadi dikemudian hari.

"Setidaknya, kita bisa menebak apa yang akan terjadi. Misalnya, terkait dengan bencana beruntun yang terus mengguncang bumi pertiwi ini," imbuhnya. Dalam mata batinnya, Ki Kusumo melihat bahwa letusan Merapi masih akan terus terjadi hingga menjelang pergantian tahun.

Bencana lain yang tak kalah dahsyat juga akan mewarnai negeri ini. Bencana beruntun atau letusan gunung yang dianggap sebagai kunci dari gunung berapi di Indonesia ini adalah kado akhir tahun.

"Bencana ini bisa dijadikan alat introspeksi, sehingga ditahun depan bangsa Indonesia akan lebih cermat dalam menghargai alam. Kita mulai dari diri kita dan dari lingkungan dimana kita tinggal, untuk lebih menyayangi lingkungan," ujar Ki Kusumo. [fl]

Sumber : inilah.com

Thursday, November 4, 2010

Ponimin : Kandidat Kuat Juru Kunci Gunung Merapi yang Baru

ponimin juru kunci gunung merapiSosok Ponimin (50) bagi warga lereng Merapi bukan figur yang asing. Dia adalah orang "sakti" nomor dua setelah Mbah Maridjan. Selama ini dia dikenal sebagai "orang pintar" yang biasa dimintai bantuan warga Merapi.

Ponimin, dikenal sebagai pawang hujan, tempat konsultasi tentang hari baik, dan juga tokoh agama yang suka diminta warga untuk memimpin pengajian dan selamatan.

"Gusti Kanjeng Ratu Hemas meminta saya menggantikan Mbah Maridjan," ujar Ponimin saat ditemui wartawan di rumah dr Ana Ratih Wardani, di Kaliadem, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman.

Ponimin merupakan warga asli Merapi. Pria yang menurut warga kuat berzikir ini, telah memiliki 2 cucu ini menjadi abdi dalem Keraton Yogyakarta sejak 2001. GKR Hemas, istri dari Sri Sultan HB X, datang menengok pengungsi Merapi. Saat itu Hemas mendengar cerita dari Ponimin. Setelah itu Hemas meminta Ponimin untuk meneruskan tugas Mbah Maridjan sebagai kuncen Merapi.

"Tapi saya tidak bisa memberikan jawaban sekarang, rumah saya yang saya tinggali hancur," ujar Ponimin yang juga biasa dipanggil Mbah Ponimin.

Dilihat dari penampilannya, nuansa mistik tampak melekat pada Ponimin. Tasbih terkalung di pergelangan tangannya. Dua buah cincin akik melingkar di jari manis dan tengahnya.

"Untuk menjadi juru kunci Merapi, saya ada 3 syarat. Pertama, soal rumah saya yang hancur tentu saya harus berikhtiar, yang kedua izin dari Allah dan istri saya, yang ketiga semuanya itu harus terpenuhi," jelas pria berkumis ini.

Menurutnya pula, saat ini jabatannya sebagai abdi dalem Kraton Yogyakarta hanya pada tingkat jajar. Posisi itu masih jauh dengan kuncen Merapi, ada 3 golongan di atas posisinya sekarang untuk menjadi juru kunci.

"Jabatan saya masih jauh di bawah," ujar Ponimin yang mengaku jarang berkomunikasi dengan Mbah Maridjan.

Rumah milik Ponimin hanya berjarak 200 meter dari rumah Mbah Maridjan, namun beda dusun. Baik Mbah Maridjan dan Ponimin sama-sama dituakan di kawasan Merapi.

Ada Istana Megah dan Panembahan Senopati di Merapi

Bagi Ponimin, pria yang menjadi kandidat kuat pengganti Mbah Maridjan, Merapi bukanlah gunung biasa. Di matanya, gunung berapi paling aktif di Indonesia itu sebenarnya adalah kraton megah yang dihuni Panembahan Senopati.

"Merapi adalah kraton, kraton yang sangat besar. Tahun 1994, saya pernah dapat bisikan dan mengikuti bisikan ke arah atas Merapi," cerita Ponimin saat ditemui wartawan.

Ponimin mengatakan, bisikan itu memintanya untuk memejamkan mata. Nah saat matanya dibuka, Ponimin mengaku melihat sebuah istana nan megah dengan latar putih.

"Di dalam Istana banyak diisi jin dan juga tokoh kerajaan. Di atas istana ada panembahan Senopati," katanya.

Namun Poniman tidak ingin memaksakan 'keyakinannya' itu kepada orang lain. "Bagi saya Merapi adalah kraton," lanjutnya.

Selama ini, Ponimin dikenal sebagai 'orang pintar' kedua setelah Mbah Maridjan. Setelah Mbah Maridjan meninggal terkena awan panas, Kraton Yogyakarta meminta Ponimin sebagai penjaga Merapi.

"Penunggu Merapi, lelaki tua penghuni Merapi, yang datang menemui saya suka memberi tahu kalau kemudian akan ada wedhus gembel dan daerah mana saja yang kena," katanya.

Lelaki tua yang disebut Ponimin itu, yang pernah mengatakan, Istana Merapi itu menyebut awan panas sebagai sampah Merapi. "Waktu kejadian lalu, si Mbah memberi tahu saya kalau dia akan membuang sampah ke emperan Maridjan dan di daerah pipa, dekat Kaliadem sebelah selatan. Itu kan sudah terbukti ke daerah Mbah Maridjan," terangnya.

Sebelum Wedhus Gembel Datang, Ponimin Mengaku Ditemui 'Penguasa' Merapi

Ponimin mengaku ditemui 'penguasa' Merapi atau makhluk gaib penunggu Merapi beberapa hari sebelum musibah awan panas terjadi. Sosok lelaki tua berbaju lurik dan berblangkon khas Jawa itu meminta Ponimin membuat bubur merah dan putih.

"Sabtu 23 Oktober pagi, saya didatangi si Mbah. Dia bilang mau menghancurkan lereng Merapi di empat penjuru, menggunakan kekuatan api, air, tanah, dan angin," cerita Ponimin saat ditemui wartawan di rumah dr Ana Ratih Wardani, di Kaliadem, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman.

Namun si Mbah berjanji tidak akan menghancurkan tanah di sekitar Merapi asalkan Ponimin maum membuat bubur merah dan putih. Namun bubur itu bukanlah bubur biasa. Air pembuat bubur harus diambil dari 7 mata air yang berbeda.

"Kata si Mbah kalau mau selamat mesti membuat sesajen bubur merah dan putih yang airnya harus dari 7 mata air. Kemudian bubur harus didoakan doa nurbuat dan selamat," kata pria 50 tahun ini.

Ponimin mengaku, ini bukan kali pertamanya si Mbah menemuinya. Sosok gaib itu sudah mulai 'dikenalnya' sejak 1994.

Dalam 'kunjungannya' kali ini, si Mbah juga berpesan, bubur merah dan putih tersebut harus dimakan Ponimin dan keluarga. Selain itu, Ponimin juga diminta membuat ketupat kuning dan digantung di depan rumah.

"Setelah mendapat peunjuk itu, segera menghubungi teman-teman saya, saya katakan boleh percaya atau tidak," kata Ponimin. Ponimin lantas membuat apa yang diminta oleh lelaki tua misterius itu.

"Selasa pagi (26/10), si Mbah datang lagi dan dia bilang akan menunda untuk meminta korban," terang lelaki yang selalu memegang tasbih di tangan kanannya ini.

Namun sore hari, lelaki tua itu datang menemui istrinya dan memberi peringatan. Hingga kemudian datang awan panas, Ponimin, 2 anak, menantu dan 2 cucunya bersembunyi di balik mukena istrinya Yati. Ajaib mereka selamat, dan kemudian pergi meninggalkan lokasi dengan estafet memakai alas bantal karena tanah terasa panas.

Pengalaman ajaib itu membuatnya menjadi kandidat kuat menggantikan Mbah Maridjan sebagai juru kunci Merapi. Namun Ponimin mengaku masih belum bisa mengambil sikap.

Selama ini, Ponimin dikenal warga lereng Merapi sebagai orang pintar kedua setelah Mbah Maridjan. Dia biasa dimintai tolong warga untuk menentukan hari baik, mengusir setan, dan juga menjadi pawang hujan.

Istri Ponimin Sering Difitnah Punya Pesugihan

Istri kandidat kuat pengganti juru kunci Gunung Merapi Mbah Maridjan, Mbah Ponimin, Yati (42), dikenal rajin mengaji. Namun, Yati seringkali diterpa fitnah dan digosipkan memiliki pesugihan.

"Selama di sana, saya banyak menerima fitnah. Banyak orang yang menduga saat saya mengaji, saya menyedot kekayaan orang lain dan banyak juga yang menduga saya punya pesugihan," kata Yati.

Hal ini disampaikan Yati kepada detikcom di kediaman dokter Ana, di Dusun Ngenthak, Umbulmartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta).

Yati mengaku rajin mengaji hanya untuk dakwah. Ia ingin mengislamkan penduduk yang belum mengenal Islam.

Kehidupan Yati dan Ponimin yang tinggal di Dusun Kaliadem, Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, bisa dibilang lumayan berada. Yati sempat menerima banyak bantuan dari sejumlah pihak saat Gunung Merapi meletus pada tahun 2006.

"Tahun 2006, pasca letusan merapi, banyak orang yang mau masuk Islam. Tetapi, setelah itu (aman) saya kembali menerima banyak fitnah. Ketika tahun 2006, mungkin banyak orang yang tidak percaya kepada saya karena waktu itu rumah saya memang tidak dilalui wedhus gembel," papar perempuan berkerudung warna putih dan mengenakan daster warna ungu ini.

Yati bersyukur keluarganya selamat dari amukan awan panas pada Selasa 26 Oktober 2010 pukul 17.02 WIB. "Tetapi saat ini, rumah saya dilalui wedhus gembel apalagi rumah saya di paling atas. Namun, nyatanya saya dan keluarga selamat," ujar Yati.

Ibunda dari Ilham Galih Habibi (5) ini berharap, dengan bencana Gunung Merapi ini masyarakat semakin yakin akan kebesaran Sang Pencipta.

"Saya berharap dengan ini, orang yakin akan kebesaran Allah," kata Yati.

Sumber : detik.com

Abu Letusan Gunung Merapi Sampai Tasikmalaya




Tasikmalaya (ANTARA) - Abu debu letusan Gunung Merapi telah mencapai kawasan Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis dinihari sekitar pukul 01.00 WIB dan masih tampak terlihat hingga Kamis pagi.
"Awalnya warga tidak tahu abu apa itu, tapi mulai ramai dibicarakan setelah pada pagi hari banyak abu menempel di kolam," kata Jajang (30) warga Kawalu, Kota Tasikmalaya.
Abu letusan gunung Merapi itu kata Jajang banyak menempel di air kolam warga, bahkan menempel di daun dan pohon, namun tidak terlalu tebal.
Banyaknya abu bertebaran di Kota Taskmalaya itu, kata Jajang menjadi perhatian khusus bagi warga setempat, apalagi warga yang biasanya pagi-pagi pergi ke pasar menyempatkan waktu melihat abu yang menempel disetiap benda dan kolam.
"Ketahuannya shubuh, saat warga mau ke air melihat kolam banyak abu," kata Jajang.
Sementara itu di pusat Kota Tasikmalaya, daerah Pancasila, hujan abu tampak terlihat menjelang dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, abu tersebut menempel di kaca mobil dan teras rumah.
Dede Ibin warga Padasuka, Pancasila, Kecamatan Tawang mengatakan hujan abu tersebut memang terlihat tipis, namun menjelang pagi abu tersebut tampak terlihat tebal menempel di setiap genting rumah warga.
"Kaca mobil saya saja banyak nempel abu, cukup tebal, abu juga banyak yang menempel di daun-daun," katanya.
Selain wilayah Tasikmalaya, abu letusan Gunung Merapi tersebut sampai ke sebagian wilayah Kabupaten Ciamis. Namun keberadaan abu tersebut tidak mengganggu aktivitas warga yang pergi ke sekolah maupun bekerja dan warga tetap beraktifitas tanpa menggunakan masker penutup hidung.

Kekuatan Mistis Gunung Merapi



NAMA gunung Merapi sudah cukup populer di telinga masyarakat Indonesia. Sesuatu yang berkaitan keberadaan gunung Merapi kerap dikaitkan dengan hal-hal berbau misteri, di antaranya keberadaan makhluk-makhluk gaib penguasa dan penghuni gunung Merapi. Hal ini tidaklah berlebihan, karena hasil investigasi membuktikan bahwa masyarakat setempat yakin kalau penghuni dan penguasa gunung Merapi memang ada.

Mereka memanggilnya dengan sebutan Eyang Merapi. "Bapak lihat bukit kecil di atas itu? Itu namanya gunung Wutah, gapuranya atau pintu gerbangnya kraton Eyang Merapi". Sebaris kalimat dengan nada bangga itu meluncur begitu saja dari Bangat, seorang penduduk asli Kinahrejo Cangkrinagan Sleman, sesaat setelah kami menapaki sebuah ara tandus berbatu tanpa hiasan pepohonan sebatang pun.

Masyarakat setempat meyakini, kawasan wingit yang diapit oleh dua buah gundukan kecil itu memang dikenal sebagai pelatarannya keraton Eyang Merapi. Untuk naik ke sana, diingatkan agar uluk salam, atau sekadar minta permisi begitu di atasnya. "Kulo nuwun Eyang, kulo ingkang sowan, sumangga silakna rikma niro," imbuh istri Bangat, Suharjiyah, sembari menuntun kami untuk menirukan lafal tersebut.

Tenyu saja, imbauan sepasang suami istri yang tubuhnya kian keriput dimakan usia itu bukan tanpa alasan. Menurutnya, sang penguasa kraton Merapi sangat tersinggung bila ada pendatang baru yang neko-neko (berbuat macam-macam), pethakilan (bertingkah tidak senonoh) tanpa memberi uluk salam (permisi). Hal-hal tersebut jika dilanggar akibatnya akan sangat fatal. "Mereka yang sama sekali tidak mengubris pakem kultur tersebut jelas akibatnya akan fatal, biasanya akan tersesat hingga kecebur jurang," tegas Bangat.

Satu hal yang perlu diingat, setiap pendatang baru di kawasan Kinahrejo niscaya bakal celaka bila sampai menyakiti hati penduduk setempat. "Nantinya bisa-bisa kuwalat jadinya," imbuh Bangat. Sekejam itukah? "Sebenarnya sih enggak. Cuma memang, Eyang Merapi itu nggak suka kalau kampung sini (Kinahrejo, Red) jadi sasaran perbuatan yang nggak terpuji. Masalahnya, warga sini sebetulnyakan masih termasuk rakyatnya kraton Eyang Merapi. Nggak percaya? Coba saja Bapak perhatikan dan tanyakan kepada warga sini, apa pernah wilayah ini terkena semburan lahar panas Merapi? Pasti jawab mereka tidak," terang Bangat.

Ditambahkan, beberapa warga setempat menggambarkan sosok penguasa kraton Merapi dengan makhluk yang menyeramkan, namun berhati mulia dan tidak bermaksud jahat, "Dia adalah pengayom masyarakat setempat," tandas Suharjiyah. Besarnya rasa percaya masyarakat setempat terhadap keberadaan Eyang Merapi membuat mereka yakin bahwa akan hal-hal yang mistis yang terjadi menimpa masyarakat. Misalnya, pintu gerbang kramat, penduduk yang tinggal di lereng gunung Merapi itu percaya bahwa pintu gerbang tersebut penangkal dari segala marabahaya.

Pintu gerbang yang berdiri selama 9 abad itu nyaris pernah tersentuh bencana gunung Merapi. Padahal secara teknis daerah tersebut termasuk daftar daerah bahaya. Hal itu juga tak lepas dari keberadaan dua buah bukit (Wutah dan Kendit) yang berfungsi sebagai benteng desa-desa sekitar Kinahrejo. "Bukit Kendit maupun bukit Wutah itu kan masih masuk dalam wilayah kekuasan Eyang Merapi. Itukan pasebannya (tempat untuk menghadap raja) kraton Eyang Merapi. Jadi nggak mungkin Eyang akan tega membinasakan orang yang memang sudah lama mendiami tempat sekitar itu," Bangat menjelaskan lebih jauh.

Memang, dibandingkan penduduk desa lainnya, nasib penghuni desa Kinahrejo dan sekitarnya termasuk yang beruntung. Selain merupakan desa yang nyaris selalu luput dari ancaman bahaya lahar panas Merapi, desa yang konon termasuk desa kesayangan Eyang Merapi itu juga menjadi sebuah reresentasi dari sebuah suasana kehidupan yang serba nyaman dan tentram.

Tak aneh kalau dikemudian hari kerap muncul sindirin dikalangan penduduk setempat kepada warga diwilayah barat daya gunung Merapi yang kerap jadi langganan bencana lahar. "Kalau ingin hidup tenang tentram, pindahlah kemari. Eyang Merapi kan selalu melindungi kami," ujar Wardiyah, salah seorang warga yang mengaku penduduk asli desa Kinahrejo.

Ucapan Wardiyah tersebut memang ada benarnya. Penduduk desa Kinahrejo seolah telah mendapat garansi dari Eyang Merapi. Pendek kata, selagi mereka patuh terhadap segala peraturan yang ada misalnya selalu mempersembahkan bulu bekti berupa persembahan sesajian serta selalu melakukan ritual labuhan setiap tahunnya, mereka yakin dan optimis bahwa mereka akan senantiasa terhindar dari ancaman letusan Merapi.

Sumber : pos metro balikpapan
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

KERUSAKAN HUTAN