• Belajar membuat blog dan website mendapat dollar dari Google Adsense
  • Mempelajari Proses Biokimia yang terjadi di dalam pohon, mengetahui bagaimana pohon itu tumbuh
  • Menanam dan memelihara pohon untuk kesejanteraan
  • Mempelajari Ekosistem Hutan hubungan timbal baik yang terjadi di dalam hutan Mempelajari Struktur dan Fungsi Hutan
  • Materi Pembelajaran Bidang Kehutanan tentang budidaya hutan, konservasi dan manajemen oleh IRWANTO FORESTER
  • Hutan Mangrove adalah hutan yang tumbuh pada daerah pasang surut mempunyai banyak fungsi
  • Jalan jalan melihat hutan Indonesia, Indonesia kaya akan sumberdaya alam tapi mengapa masih banyak penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan

Saturday, December 4, 2010

REDD Plus | RI Ajak Negara-negara Besar Terlibat

http://reforestcostarica.com/Primary%20Rainforest.jpg


Pemerintah Indonesia memperluas keterlibatan negara-negara besar untuk mendukung progam pengurangan emisi dari pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan (REDD+). Kerja sama Indonesia sebelumnya dengan pemerintah Norwegia akan ditambah lagi dengan Kanada, Amerika Serikat, Inggris dan Australia.


Hal itu diungkapkan Juru Bicara Wakil Presiden Boediono, Yopie Hidayat kepada pers, seusai mendampingi Wapres bertemu dengan Menteri Keuangan Kanada James H Flaherty di Istana Wapres, Jakarta, Selasa (9/11/2010).


"Salah satu materi yang dibahas Wapres dengan Menkeu Kanada di antaranya tawaran Wapres agar Kanada ikut serta dalam program pengurangan emisi di Indonesia melalui program REDD+," ujar Yopie.


Menurut Yopie, meskipun tertarik, pemerintah Kanada akan mempelajari lebih dulu program tersebut. "Menkeu Kanada mengakui masih akan melihat lagi tawaran tersebut mengingat Kanada sendiri baru 10 persen pengurangan emisinya," katanya.



Selain dengan Norwegia, tambah Yopie, Indonesia juga sudah menawarkan Amerika Serikat, Inggris, dan Australia. "Mereka semuanya menyatakan minatnya," kata Yopie.



Sebagaimana diketahui, pada kunjungan kerjanya di Oslo, Norwegia, Mei silam, pemerintah Indonesia dan Norwegia menandatangani perjanjian mengenai program REDD+. Untuk pelaksanaan program tersebut, pemerintah Norwegia menjanjikan komitmen dana sebesar 1 miliar dollar AS apabila Indonesia melakukan pengurangan emisi.



Di tempat yang sama Kepala Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangungan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto, yang juga Ketua Satuan Tugas Pembentukan Lembaga REDD+ mengatakan kemajuan kerja sama dengan Norwegia sudah sangat maju mengenai tindak lanjut REDD+.



"Sekarang kita dalam proses memilih satu dari sembilan provinsi yang akan dijadikan proyek utama pengurangan emisi," ujarnya.



Menurut Kuntoro, dari sebelumnya lima provinsi kini ditambah menjadi sembilan provinsi. Kelima provinsi itu adalah Riau, Aceh, Papua, Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat. Ada pun provinsi tambahan lainnya di antaranya adalah Papua Barat. Jambi dan Sumatera Selatan dan Kalimantan Tengah.



"Kita juga sekarang dalam proses pembentukan lembaganya dan menyiapkan organisasi yang akan memonitor, melaporkan dan melakukan verifikasi atas pengurangan emisi yang dilakukan melalui deforestasi dan pencegahan perusakan hutan," ujarnya.



Satgas, menurut Kuntoro, juga telah menyiapkan mekanisme pengaturan keuangannya untuk pengelolaan REDD+. "Pemilihan provinsi akan dilakukan akhir tahun ini," katanya.


Sumber : Kompas



Manfaat Hutan dalam Perdagangan Karbon di Indonesia
GAMBAR KERUSAKAN HUTAN
Sosialisasi Pelaksanaan REDD-Plus Indonesia di Tingkat Provinsi dan Kabupaten
Konferensi Kopenhagen titik tolak baru kerja sama internasional dalam penanggapan perubahan iklim
Indonesia gagal memperoleh manfaat dari perdagangan karbon lewat jalur clean development mechanism (CDM)
Kegagalan itu membuat Indonesia beralih ke jalur reduced emission from deforestation and degradation (REDD).

REDD Plus | Indonesia Perluas Kerja Sama Tak Hanya Norwegia


Pemerintah Indonesia memperluas keterlibatan negara-negara besar untuk mendukung program pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi lahan.

Kerja sama Indonesia sebelumnya dengan Pemerintah Norwegia untuk mendukung program Reducing Emission from Deforestation and Degration (REDD+) akan ditambah lagi dengan Kanada, Amerika Serikat, Inggris, dan Australia.


Hal itu diungkapkan Juru Bicara Wakil Presiden Boediono Yopie Hidayat kepada pers seusai mendampingi Wapres bertemu dengan Menteri Keuangan Kanada James H Flaherty di Istana Wapres di Jakarta, Selasa (9/11).

”Salah satu materi yang dibahas Wapres dengan Menkeu Kanada di antaranya adalah tawaran Wapres agar Kanada ikut serta dalam program pengurangan emisi di Indonesia melalui program REDD+,” ujar Yopie.



Menurut Yopie, meski tertarik, Pemerintah Kanada akan mempelajari lebih dulu program tersebut. ”Menkeu Kanada mengakui masih akan melihat lagi tawaran tersebut, mengingat Kanada sendiri baru 10 persen bisa mengurangi emisinya,” ucapnya.



Selain dengan Norwegia, menurut Yopie, Indonesia juga sudah menawarkan program yang sama kepada Amerika Serikat, Inggris, dan Australia. ”Mereka semuanya menyatakan minatnya,” ungkap Yopie.



Sebagaimana diketahui, pada kunjungan kerjanya di Oslo, Norwegia, Mei silam, Pemerintah Indonesia dan Norwegia menandatangani perjanjian (letter of intent) terkait dengan program REDD+.



Untuk pelaksanaan program tersebut, Pemerintah Norwegia memberikan komitmen dana sebesar 1 miliar dollar AS apabila Indonesia berhasil melakukan pengurangan emisi dalam dua tahun.



Di tempat yang sama, Kepala Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto yang juga Ketua Satuan Tugas Pembentukan Lembaga REDD+ mengatakan, kemajuan kerja sama dengan Norwegia sudah sangat maju mengenai tindak lanjut REDD+.



”Sekarang kita dalam proses memilih satu dari sembilan provinsi yang akan dijadikan proyek utama pengurangan emisi,” ujar Kuntoro. Dia menambahkan, dari sebelumnya lima provinsi kawasan hutan yang disiapkan untuk REDD+, kini telah bertambah menjadi sembilan provinsi.



Kelima provinsi itu adalah Riau, Aceh, Papua, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat. Adapun provinsi tambahan lainnya di antaranya adalah Papua Barat, Jambi, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Tengah.



”Kami juga sekarang dalam proses pembentukan lembaganya dan menyiapkan organisasi yang akan memonitor, melaporkan, dan melakukan verifikasi (MRV) atas pengurangan emisi yang dilakukan melalui deforestasi dan pencegahan perusakan hutan,” ujarnya.



Satuan tugas untuk program tersebut, menurut Kuntoro, juga telah menyiapkan mekanisme pengaturan keuangan untuk pengelolaan REDD+. ”Pemilihan provinsi akan dilakukan pada akhir tahun ini,” ujar Kuntoro.


Saat ini Indonesia sedang menyiapkan diri untuk bisa menyajikan program itu pada Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim, Pertemuan Para Pihak ke-16 (COP-16) di Cancun, Meksiko, yang merupakan pertemuan penting untuk menetapkan langkah global menghadapi pemanasan global. (HAR)


Sumber : Kompas



Manfaat Hutan dalam Perdagangan Karbon di Indonesia
GAMBAR KERUSAKAN HUTAN
Sosialisasi Pelaksanaan REDD-Plus Indonesia di Tingkat Provinsi dan Kabupaten
Konferensi Kopenhagen titik tolak baru kerja sama internasional dalam penanggapan perubahan iklim
Indonesia gagal memperoleh manfaat dari perdagangan karbon lewat jalur clean development mechanism (CDM)
Kegagalan itu membuat Indonesia beralih ke jalur reduced emission from deforestation and degradation (REDD).

Indonesia Perjuangkan REDD Plus di Cancu

http://www.itc.nl/departments/nrs/_images/foresttreat2.gif

Indonesia memiliki target memperjuangkan kesepakatan Reduction Emission Degradation Deforestation Plus (REDD+) di konvensi tentang perubahan iklim (UNFCCC) yang diselenggarakan pada 27 November-10 Desember 2010 di Cancun, Meksiko dan dibuka secara resmi Senin ini.



"Di Cancun kita tidak akan bicara legally banding lagi. Kalau kita mampu menggolkan REDD+ ini sudah lumayan karena REDD+ konsepnya betul-betul murni dari Indonesia," kata Menteri Lingkungan Hidup (MenLH) Gusti Muhammad Hatta di Jakarta, Senin (29/11/2010).

http://www.alphabetics.info/international/wp-content/uploads/2010/10/deforestation2.jpg


REDD adalah skema alternatif untuk memangkas emisi gas rumah kaca menghadapi perubahan iklim yang belakangan ini menjadi permasalahan global dan mulai dirasakan dampaknya. Pertemuan terakhir di Nagoya, kemitraan belum mencapai kesepakatan maksimal sehingga diharapkan dapat diwujudkan kesepakan di Cancun.


Dalam pertemuan tingkat tinggi di Cancun tersebut diharapkan ada kemajuan, sehingga menjadi jembatan untuk kesuksesan pelaksanaan UNFCCC ke-17 mendatang di Afrika Selatan.UNFCCC di Cancun Meksiko akan membahas masalah mitigasi, adaptasi dan transfer teknologi yang akan dimanfaatkan menghadapi masalah perubahan iklim yang melanda dunia.


Sementara, menurut Menteri LH, Indonesia ingin REDD+ segera bisa diimplementasikan namun sampai saat ini masih menjalani persiapan terutama terkait pengukuran emisi sehingga bisa jelas pembayarannya.


Terkait implementasi tersebut, Indonesia sudah berkomitmen tidak lagi memberi izin baru untuk pemanfaatan hutan alam pada 2011, terutama lahan gambut karena emisi yang dihasilkan sangat besar.



Menurutnya, Kementerian Lingkungan Hidup terus mendorong agar pemanfaatan hutan tidak hanya kayu saja tapi juga memperhitungkan jasa lingkungan yang dihasilkan hutan tersebut seperti udara, air maupun jasa rekreasi.


Sedangkan terkait target reduksi emisi yang juga belum memiliki kesepakatan, Indonesia berupaya agar dapat ditempuh melalui pertemuan bilateral dengan target negara-negara maju.



"Kita tidak mau debat terus berjalan, hutan terus rusak tapi Indonesia tidak mendapat apa-apa. Maka saya dalam setiap pertemuan melakukan pendekatan secara bilateral agar segera disepekati," katanya.

Sumber : Kompas


Manfaat Hutan dalam Perdagangan Karbon di Indonesia
GAMBAR KERUSAKAN HUTAN
Sosialisasi Pelaksanaan REDD-Plus Indonesia di Tingkat Provinsi dan Kabupaten
Konferensi Kopenhagen titik tolak baru kerja sama internasional dalam penanggapan perubahan iklim
Indonesia gagal memperoleh manfaat dari perdagangan karbon lewat jalur clean development mechanism (CDM)
Kegagalan itu membuat Indonesia beralih ke jalur reduced emission from deforestation and degradation (REDD).

Monday, November 15, 2010

Pil Panjang Umur Siap Diuji Coba

Riset obat yang diklaim mampu mengatasi penyakit karena proses penuaan kini sudah sampai pada tahap akhir dan siap diuji coba. Profesor Nir Barzilai, pakar farmasi, mengungkapkan bahwa obat panjang umur itu kemungkinan siap diuji coba pada tahun 2012.

Obat yang dinantikan banyak orang tersebut dibuat berdasarkan riset panjang untuk mengungkap apa yang membuat sel menjadi mati dan mengapa ada orang-orang yang bisa terhindar dari penyakit serius, seperti kanker, diabetes, ataupun demensia dan bisa hidup sehat sampai usia 100 tahun.




Profesor Nir Barzilai dan timnya dari Albert Einstein College of Medicine telah mengetahui variasi genetik yang menyebabkan seseorang bisa berumur panjang. Mereka yang beruntung dianugerahi gen anti-penuaan tersebut cenderung akan terbebas dari penyakit yang merongrong usia.

"Mereka yang mampu mencapai usia 100 tahun biasanya memiliki kesehatan yang prima dan meninggal dalam kondisi fisik sehat. Sementara itu, orang yang meninggal pada usia 70-80 tahun biasanya menderita sakit di penghujung usianya," kata Barzilai.

Bila pil ini nanti lolos uji klinis dan aman dikonsumsi manusia, maka diharapkan makin banyak orang yang menikmati masa senjanya dengan sehat dan tetap produktif.

Sumber : kompas.com

Pria Menikah Lebih Panjang Umur


Pria menikah ternyata cenderung panjang umur. Bukan apa-apa, soalnya mereka punya istri yang setia mengomel dan memaksa mereka ke dokter. Nah, para suami harusnya berterima kasih pada istri-istri mereka untuk urusan ini.


Inilah temuan terbaru para peneliti sosial dari Ruhr Graduate School in Economics, Jerman, yang akan dipresentasikan pada konferensi tahunan Royal Economic Society di University of Surrey, Guildford, Inggris. Para peneliti juga mendapati bahwa pasangan menikah cenderung melakukan olahraga secara rutin, sehingga membuat mereka sama-sama panjang umur.

Kecenderungan pria menikah untuk mengunjungi dokter lebih besar 6 persen daripada pria lajang. Penyebabnya, tidak ada perempuan yang rajin mengingatkan kapan mereka harus check-up (sekalipun pria tersebut memiliki pasangan). Sebaliknya, untuk urusan ke dokter, perempuan memiliki kesadaran yang lebih tinggi daripada pria. Berkonsultasi dengan dokter akan mereka lakukan, baik ketika masih lajang atau telah menikah.

Dari penelitian itu juga terungkap bahwa perempuan cenderung lebih ingin menjaga kebugaran melalui olahraga rutin (34 persen) saat sudah menikah, sedangkan pria menikah cenderung melakukan jogging sekali seminggu (20 persen).
Hasil penemuan ini membuat para peneliti menyarankan para pakar kesehatan untuk menempatkan pria lajang sebagai target kampanyenya untuk mengunjungi dokter. Hendrik Schmitz, kepala tim peneliti, juga mengatakan bahwa penemuan ini menunjukkan ragam manfaat yang didapatkan bila seseorang memiliki hubungan jangka panjang.

"Kalau seorang wanita mengunjungi dokter, kemungkinan pasangannya ikut mengunjungi dokter meningkat hingga 6 persen," ujar Schmitz.

Seseorang yang terlibat dalam hubungan, lanjutnya, biasanya menginginkan agar pasangannya menjaga kesehatan, karena ia peduli pada pasangannya.

Sumber : kompas.com


Manusia Panjang Umur ada Rahasianya

Orang-orang yang berusia di atas 100 tahun mempunyai beberapa rahasia.
Untuk mempunyai umur panjang dan hidup sehat anda harus mempunyai berapa hal berikut:

1. Berperut Rata

Riset National Institute on Aging menyatakan, wanita berperut buncit berisiko meninggal dunia lebih cepat dibandingkan yang berperut rata. Ukuran lingkar pinggang yang perlu dipertahankan adalah di bawah 80 cm. Rajin-rajinlah berolahraga dan santap makanan mengandung Omega 3, agar terhindar dari berbagai risiko peradangan akibat radikal bebas.

Ukuran lingkar perut yang kurang dari 80 cm bisa membantu mempertinggi usia hidup.

2. Jauhi Minuman Bersoda
Menurut penelitian di Boston, Amerika Serikat, minuman bersoda bisa menyebabkan gangguan metabolisme. Sementara, bila metabolisme terganggu, otomatis tingkat kesehatan kita juga tidak prima. Padahal, inilah modal penting yang perlu kita punya bila ingin hidup panjang.

3. Miliki Sahabat Baik

Kita membutuhkan orang lain untuk bisa sehat dan bahagia. "Hubungan antar individu yang baik adalah obat penangkal stres yang ampuh," jelas Micah Sadigh, Ph.D., profesor psikologi Cedar Crest College. Mental dan fisik akan lebih sehat kalau kita punya teman yang selalu mendukung.

4. Berpendidikan Tinggi

Penelitian Harvard Medical School menemukan, orang yang menempuh pendidikan tidak kurang dari 12 tahun punya harapan hidup 18 bulan lebih panjang. Selain itu, hanya 10 persen dari orang yang berpendidikan tinggi yang jadi pencandu rokok. Para ahli percaya, pendidikan membutuhkan kesadaran untuk menjaga diri dan lingkungannya.

Sumber : kompas.com

Mencetak Rekor Dunia dalam Usia Tua

Semakin tua semakin menjadi atau sering disebut "tua-tua keladi" julukan tepat untuk beberapa manusia langka ini. Di usianya yang kalau orang biasa sudah tidak mampu berbuat apa-apa atau bahkan hanya berdiam diri di panti jompo, mereka justru mencetak prestasi luar biasa.

1. Pendaki Mt Everest Tertua (71 tahun)

Manusia tertua yang pernah mendaki puncak Everest adalah orang Jepang bernama Katsusuke Yanagisawa (lahir 20 Maret 1936), seorang guru, yang memanjat bagian utara dari puncak tertinggi dunia itu bersama tim Himex pada tanggal 22 Mei 2007 dalam usianya ke-71 tahun 63 hari.

2. Peterjun Tandem Wanita Tertua (100 tahun)

Estrid Geertsen, wanita berkebangsaan Denmark (lahir 1 Agustus 1904), membuat rekor terjun tandem pada tanggal 30 September 2004 dari ketinggian 4000 meter di atas kota Roskilde, Denmark, pada usianya yang ke-100 tahun 60 hari.

3. Manusia Tertua yang Menyelesaikan Lari Maraton (98 tahun)

Manusia tertua yang berhasil menyelesaikan lomba lari maraton sejauh 26 mil (42 km) adalah pelari Yunani bernama Dimitrion Yordanidis. Jarak sejauh itu diselesaikannya dalam waktu 7 jam 33 menit pada perlombaan lari maraton di Atahunena, Yunani pada tanggal 10 Oktober 1976 saat dia berusia 98 tahun.

4. Ballerina Tertua (71 tahun)

Charin Yutahunasastrkosol, wanita berkewarganegaraan Amerika yang lahir di Thailand 30 Desember 1930, mulai belajar ballet baru pada usia 47 tahun. Setelah itu, dia rutin melakukan pertunjukan ballet dan yang terakhir dilakukannya di depan duta besar Thailand untuk Amerika Saktahunip Krairikish di Albuquerque, New Mexico, USA pada tanggal 21 Juli 2002 saat usianya menginjak 71 hari 203 hari.

5. Pe-Ski Tertua di Dua Kutub (66 tahun)

Peski tertua di dunia baik di kutub utara dan selatan adalah laki-laki berkebangsaan Jerman Norbert H. Kern (lahir 26 Juli 1940) yang melakukan olahraga ski di kutub selatan pada tanggal 18 Januari 2007 dan kutub utara tanggal 27 April 2007 saat usianya mencapai 66 tahun 275 hari.

6. Perempuan Melahirkan Tertua (66 tahun)

Ibu tertua di dunia adalah Maria del Carmen Bousada Lara, asal Spanyol yang lahir pada tanggal 5 Januari 1940, yang melahirkan bayi melalui operasi caesar pada saat usianya telah mencapai 66 tahun 358 hari. Tidak tanggung-tanggung, nenek ini melahirkan bayi kembar, Christian dan Pau, di rumah sakit Sant Pau, Spanyol pada tanggal 29 Desember 2006. Inilah akibatnya jika kakek lupa pake sarung, hehehe...

7. Paduan Suara (Koor) Tertua (746 tahun)

Kombinasi umur 10 penari dari tur koor kelompok Tivoli Lovelies (Australia), asal Melbourne, Victoria, Australia ini berjumlah 746 tahun 147 hari saat mereka tampil pada tanggal 12 Oktober 2004.

8. Penari Telanjang Pria Tertua (60 tahun)

Bernie Baker warga AS yang lahir pada 31 July 1940, adalah seorang penari strip di Club LeBare, Miami, Florida. Dia memulai karirnya pada usia 60 tahun setelah sembuh dari kanker prostat dan bekerja sebagai stripper hingga dia meninggal dunia pada tahun 2007. Selama karirnya, dia sudah pernah memenangkan 30 kontes.

Sunday, November 14, 2010

ORANG JEPANG LEBIH PANJANG UMUR

Orang-orang di Jepang masih menduduki urutan pertama lebih panjang umur di dunia. Ini merupakan survey usia harapan hidup dalam 25 tahun terakhir ini. Laporan terbaru menunjukkan, usia harapan hidup wanita di Jepang naik menjadi 86,5 tahun dan 79,5 tahun untuk pria.



Orang Tua di Jepang yang Panjang Umur dalam sebuah Festival


Bila membandingkan usia harapan hidup antara penduduk negara maju dan negara berkembang atau miskin, akan tampak perbedaan nyata. Penduduk di negara maju memiliki usia yang lebih panjang dibanding dengan negara berkembang.

Setelah Jepang, wanita di Hongkong menduduki urutan kedua dengan angka harapan hidup 86,1 tahun, diikuti dengan Perancis 84,5 tahun dan Swiss 84,4 tahun. Dari kelompok pria, urutan paling atas diduduki oleh Qatar yakni 81 tahun, lalu Hongkong 79,8 tahun, serta di tempat ketiga ada Swiss dan Eslandia pada 79,7 tahun.

Di Indonesia usia harapan hidup orang Indonesia hanya mencapai umur 68 tahun untuk wanita dan pria hanya 65 tahun. Namun, dibandingkan dengan negara Afrika, seperti Kenya yang hanya 51 tahun untuk wanita dan pria hanya 50 tahun, Indonesia masih lebih baik.

Perbedaan yang mencolok dalam usia harapan hidup antara negara maju dan negara berkembang adalah dari Cara Penanganan Medis dan Pola Hidup Sehat. Cara penanganan medis di negara maju sudah lebih baik khususnya untuk penyakit penyebab kematian, seperti kanker, stroke, dan jantung. Selain itu, kebiasaan hidup dengan pola makan dan gaya hidupnya yang sehat.

Namun di negara yang memiliki angka kelahiran sedikit dan populasi penduduk yang menurun, banyaknya penduduk yang lanjut usia berarti ketidakseimbangan dalam populasi.

Selain itu Jepang menghadapi berbagai persoalan dengan populasi lansia, seperti peningkatan jumlah kasus lansia yang bunuh diri, kekerasan, serta kecanduan alkohol para lansia akibat rendahnya pendapatan dan status pekerjaan yang tidak pasti.

Untuk mempunyai umur yang panjang perlu meniru gaya hidup orang Jepang dengan Pola Hidup Sehat.

Artikel Terkait :

Friday, November 5, 2010

Korban Tewas Merapi Mencapai 122 Orang

Headline
inilah.com/Wirasatria

Gelombang gas panas yang mengalir di sisi Gunung Merapi pada hari Jumat, menerjang rumah, ternak dan penduduk desa di jalan.

Korban tewas setelah letusan gunung berapi terbesar di abad ini melonjak menjadi 122 orang. Desa yang paling parah, Bronggang diliputi berjarak 15 km dari kawah api masih diliputi awan panas, hanya beberapa meter dari zona bahaya yang ditetapkan pemerintah.

Jumlah korban meninggal Merapi diinformasikan Staf Khusus Kepresidenan Bidang Bencana dan Bantuan Sosial, Andi Arief kepada INILAH.COM, Sabtu (6/11/2010).

"Update data korban sampai saat ini pukul 08.00 WIB, Sabtu (6/11) di Rumah Sakit Sarjito, korban meninggal bertambah 3 orang, total 112 orang," ujarnya. [cms]

Sumber : inilah.com

Awan Petruk Merapi

Headline

Awan menyerupai bentuk kepala petruk, tokoh punakawan dalam dunia pewayangan yang muncul di sela-sela letusan Gunung Merapi bukan saja pertanda buruk, namun sebuah isyarat yang tak bisa dianggap remeh.

http://stat.kompasiana.com/files/2010/03/180px-petruk.jpg

"Awan berbentuk Petruk itu pertanda riil. Kita diingatkan, karena gejolak di negeri ini sudah pada kondisi yang memprihatinkan. Dibutuhkan kebersamaan. Jangan hanya menyalahkan satu elemen masyarakat atau para pemimpin saja," tutur Ki Kusumo.

Menurutnya, keberadaan Gunung Merapi sampai saat ini masih memiliki aura mistis yang kuat. Mempunyai energi metafisika yang luar biasa. Hal itu didukung masyarakat sekitar yang kental dengan hal-hal berbau supranatural. Jadi kejadian aneh yang timbul, bisa dikaitkan dengan fenomena alam yang akan terjadi dikemudian hari.

"Setidaknya, kita bisa menebak apa yang akan terjadi. Misalnya, terkait dengan bencana beruntun yang terus mengguncang bumi pertiwi ini," imbuhnya. Dalam mata batinnya, Ki Kusumo melihat bahwa letusan Merapi masih akan terus terjadi hingga menjelang pergantian tahun.

Bencana lain yang tak kalah dahsyat juga akan mewarnai negeri ini. Bencana beruntun atau letusan gunung yang dianggap sebagai kunci dari gunung berapi di Indonesia ini adalah kado akhir tahun.

"Bencana ini bisa dijadikan alat introspeksi, sehingga ditahun depan bangsa Indonesia akan lebih cermat dalam menghargai alam. Kita mulai dari diri kita dan dari lingkungan dimana kita tinggal, untuk lebih menyayangi lingkungan," ujar Ki Kusumo. [fl]

Sumber : inilah.com
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

KERUSAKAN HUTAN