• Belajar membuat blog dan website mendapat dollar dari Google Adsense
  • Mempelajari Proses Biokimia yang terjadi di dalam pohon, mengetahui bagaimana pohon itu tumbuh
  • Menanam dan memelihara pohon untuk kesejanteraan
  • Mempelajari Ekosistem Hutan hubungan timbal baik yang terjadi di dalam hutan Mempelajari Struktur dan Fungsi Hutan
  • Materi Pembelajaran Bidang Kehutanan tentang budidaya hutan, konservasi dan manajemen oleh IRWANTO FORESTER
  • Hutan Mangrove adalah hutan yang tumbuh pada daerah pasang surut mempunyai banyak fungsi
  • Jalan jalan melihat hutan Indonesia, Indonesia kaya akan sumberdaya alam tapi mengapa masih banyak penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan

Wednesday, September 21, 2011

Belajar dari Brazil yang Sukses Menjaga Hutan

http://www.amazonconservation.org/images/ph-ourwork-redd-forest.jpg


Brazil, negara di Amerika Latin yang memiliki keanekaragaman hutan dan luasan hutan tertinggi di dunia itu, diklaim sukses menjaga hutannya dari perusakan dan penebangan. Mekanisme dan sistem di negara itu bisa dicontoh dan diadaptasikan bagi pengelolaan hutan di Indonesia.


Dalam konferensi pers Governors’ Climate and Forests (GCF) Task Force Annual Meeting 20-22 September 2011, Senin (19/9/2011) di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Koordinator GCF Brasil, Mariana Pavan, mengatakan, negara yang jauh lebih dulu menerapkan program Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD) itu membangun kerja sama dengan masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat.


”LSM dan masyarakat berdiskusi untuk mencari prinsip-prinsip REDD untuk dituangkan dalam peraturan,” ucapnya.


Ia mengemukakan, keberpihakan terhadap masyarakat adat dan masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada alam hutan mutlak dilakukan. Karena sejak awal masyarakat yang menjadi sasaran kesuksesan REDD, program ini pun mengakar. ”Di dalam REDD jelas status dan keuntungan yang dirasakan masyarakat,” ucapnya.


Avi Mahaningtyas, Koordinator GCF Indonesia mengatakan, Pemerintah Brasil telah melindungi masyarakat adat dan masyarakat yang bergantung pada alam hutan. ”Masyarakat Surui di Brasil punya program dalam mengelola wilayahnya,” kata Avi.


Selain keterlibatan masyarakat, menurut Avi, peran pemerintah, terutama pemerintah daerah yang menjalankan REDD, sangat diperlukan. ”GFC ini menjadi momentum atau pelajaran negara-negara lain dalam perbaikan tata kelola hutan dan alam yang akuntabel, transparan, dan partisipatif,” tuturnya.


Kegiatan GCF akan dihadiri Gubernur Kalimantan Tengah Teras Narang, Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek, mantan Gubernur Papua Barnabas Suebu, dan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono.


Ketua Satgas Persiapan Kelembagaan REDD+ Kuntoro Mangkusubroto hanya hadir melalui konferensi jarak jauh. Gubernur dari luar negeri tidak ada yang hadir.


GCF Task Force ini diikuti Pemerintah Daerah Bagian Para, Amapa, Mazonas, Mato Grosso, Para (Brasil); Pemerintah Provinsi Aceh, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Papua, Kalimantan Barat (Indonesia); Pemerintah Daerah Bagian Cempeche, Chiapas (Meksiko); Pemerintah Daerah Bagian Cross River (Nigeria); dan Pemerintah Daerah Bagian California, Illinois (Amerika Serikat).

Sumber : Kompas.com

Masyarakat Adat Bicara Pada Pertemuan Governors Climate and Forests (GCF).

KEWANG


Masyarakat desa-desa yang menjadi proyek pembangunan rendah karbon membacakan tuntutan mereka dalam Governors Climate and Forests (GCF). Dalam pertemuan tingkat dunia untuk membahas iklim dan hutan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, itu, mereka membacakan enam tuntutan.


Warga Desa Kaduwaa, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Yulin Wan, Selasa (20/9/2011), menuturkan, enam perwakilan masyarakat desa termasuk dirinya telah meminta agar bisa membacakan tuntutan tersebut. Mereka berasal dari Aceh, Papua, Sulawesi Tengah, dan Kalteng. Jika tidak, hasil GCF dikhawatirkan akan sulit diterima di wilayah-wilayah itu.


Permintaan itu akhirnya dipenuhi dan disambut gembira para perwakilan masyarakat. Mereka membacakan aspirasnya di hadapan para undangan GCF dalam waktu hanya sekitar lima menit menjelang pukul 17.00 tadi.


"Tuntutan pertama, kami ingin kepastian terlibat dalam tahapan dan keputusan program GCF. Kami juga menuntut punya hak dan akses informasi yang lengkap," ujar Yulin.


Tuntutan ketiga adalah wilayah yang dikelola masyarakat secara turun temurun atau adat bisa diakui. " Kami mendesak pengakuan atas kawasan itu agar menjadi wilayah kelola masyarakat. Lokasi pembangunan ekonomi rendah karbon juga harus punya batas kawasan yang jelas," ujar Yulin.


Tuntutan keempat, masyarakat berhak memanfaatkan hutan serta sumber daya alamnya. Sementara, tuntutan kelima adalah pelaksana proyek GCF harus punya mekanisme penyelesaian konflik. Pelaksana proyek perlu proaktif terlibat dalam penyelesaian konflik masyarakat. Terutama, konflik dengan pihak-pihak yang berkepentingan.


"Tuntutan terakhir, semua proses menentukan manfaat proyek GCF harus ditetapkan masyarakat sendiri," kata Yulin.


Sumber : Kompas.com

Pertemuan Governors Climate Change (GCF) di Palangka Raya tidak dihaidri Gubernur dari Luar Negeri

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWdIjmJnkt9-hnEoe09zAGDMbrLA5AaNG2XLQtZal-pBz-p_JGy5jmXMziYvZNkXWkttJn42Dt3oG7KvsyJmoC4jgXUDbdBWVPrrc6h-pfjJIwXgm17lCR7lVVFCosz6ut8jTxL6PHudRd/s1600/hut2.jpg


Hingga hari kedua, Rabu (21/9/2011), tidak ada gubernur dari luar negeri yang hadir dalam pertemuan Governors Climate Change (GCF).


Koordinator GCF Indonesia, Avi Mahaningtyas, di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Rabu, mengatakan, nama resmi dari pertemuan tingkat dunia untuk membahas iklim dan hutan itu yakni GCF Task Force. Karena itu, mereka yang hadir umumnya adalah satuan tugas atau task force dari provinsi atau negara bagian.


"Biasanya, acara yang dihadiri gubernur yakni Green Governors Summit. Itu acara tahunan di California, Amerika Serikat," kata Avi.


Acara lain yakni United Nations Framework Convention on Climate Change (UN FCCC) yang tahun ini digelar di Durban, Afrika Selatan pada November-Desember 2011.


Sebelumnya, pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng menyebutkan, GCF merupakan pertemuan para gubernur di dunia. Pertemuan digelar pada 20-22 September 2011.


Mereka yang hadir mewakili gubernur asing adalah pejabat terkait, semacam kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Undangan berasal dari 15 provinsi atau negara bagian di Indonesia, Mexico, Brazil, dan Nigeria. Sebanyak lima daerah adalah provinsi di Indonesia.


Avi mengatakan, selain pihak pemerintah, mereka yang hadir dalam acara itu antara lain aktivis lingkungan, masyarakat adat, dan akademisi. Jumlah undangan lebih kurang 190 orang dan sekitar 50 orang berasal dari luar negeri.


Sumber: Kompas.com

Di Kota Palangka Raya Program Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD) Plus Kembali dibahas.

http://iklimkarbon.com/wp-content/uploads/2011/05/8bf5c_Indonesia-forest-depleted.jpg

Program Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD) tak akan bekerja dengan baik jika tidak melibatkan masyarakat setempat. Pernyataan ini disampaikan William Boyd, Penasihat Senior GCF (Governor's Climate and Forest Task Force), dalam jumpa pers kepada wartawan, Senin 19 September 2011 petang di Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

"GCF merupakan kerja sama yang unik," kata Boyd yang menjadi peneliti di Universitas Colorado, Amerika Serikat. GCF, ujarnya, dibentuk untuk memberi masukan tentang program yang komprehensif dari REDD plus atau pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan. Skema ini diluncurkan sejak Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim di Bali pada 2007.

Pada 20-22 September 2011, Kalimantan Tengah menjadi tuan rumah pertemuan kelima Satuan Tugas Iklim dan Hutan Gubernur (GCF). Lembaga ini merupakan asosiasi 15 negara bagian atau provinsi yang memiliki hutan di seluruh dunia. Negara bagian di Amerika yang bergabung adalah California dan Illinois, sementara di Brazil adalah Amazonas, Acre, Amapa, Mato Grosso, dan Para.

Di Meksiko, negara bagian yang ikut serta adalah Campeche dan Chiapas. Di Nigeria ada Cross River State. Sementara di Indonesia ada empat provinsi yang bergabung, yaitu Nanggroe Aceh Darussalam, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Papua. Luas hutan dari seluruh anggota GCF adalah 20 persen hutan di seluruh dunia.

Boyd berharap negara bagian dan provinsi yang tergabung dalam GCF memimpin dunia dalam pengembangan program-program REDD plus yang kuat dan berkelanjutan. "Tidak banyak forum dialog antarprovinsi di level nasional dan internasional untuk menyusun arsitektur REDD," kata Avi Mahaningtyas, Koordinator GCF untuk Indonesia.

Koordinator GCF Brazil, Mariana Nogueira Pavan, menjelaskan manfaat GCF yang mampu menumbuhkan kesadaran publik terhadap REDD. "Forum ini jadi sarana tukar-menukar pengalaman pelaksanaan program pengurangan emisi melalui hutan," ujarnya.

Memang selama tiga hari pertemuan akan diisi diskusi oleh berbagai pakar internasional tentang isu-isu perlindungan sosial dan lingkungan, pendanaan, dan penyelarasan program REDD plus. Satuan tugas juga bakal mengumumkan pembentukan sebuah mekanisme pendanaan baru bagi anggota GCF.

Sumber : Tempointeraktif.com

Amerika Serikat Memberi Dana 1,5 Juta Dollar untuk Kehutanan Indonesia

http://www.un-redd.org/Portals/15/images/Indonesia_forest2.jpg

Amerika Serikat memberi pendanaan awal bagi kegiatan Satgas Governors Climate and Forest (GCF) sebesar 1,5 juta dolar AS. Dana awal diberikan setelah anggota GCF sepakat membentuk fasilitas pendanaan (GCF Fund) yang independen dengan dana enam juta dolar AS.

"GCF Fund merupakan fasilitas pertama di dunia dimana donor publik dan swasta serta investor dapat secara langsung mendanai upaya-upaya REDD Plus (Reduction Emisions Deforestation and Forest Degradation)," kata kata Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang dalam pertemuan GCF di Palangka Raya. Kalteng menjadi tuan rumah pertemuan tahunan GCF kelima pada 20-21 September 2011 ini.

Para gubernur di GCF menyediakan peluang kemitraan yang unik untuk membantu mengembangkan jalur-jalur baru menuju pembangunan rendah emisi sambil tetap mengedepankan prioritas masyarakat lokal pengguna hutan untuk meningkatkan standar hidup mereka dan akses mereka ke pendidikan dan layanan kesehatan.

GCF adalah sebuah kolaborasi subnasional yang unik antara 15 negara bagian dan provinsi dari Amerika Serikat (AS), Brasil, Indonesia, Nigeria, dan Meksiko yang memiliki lebih dari 20 persen hutan tropis di dunia. Deforestasi hutan tropis secara signifikan mempengaruhi perubahan iklim dan mengakibatkan hilangnya keanekaragaman hayati dan hasil hutan.

GCF diluncurkan oleh Gubernur California Arnold Schwarzeneger dan delapan gubernur lainnya dari AS, Brasil dan Indonesia pada November 2008. GCF bekerja untuk melindungi hutan tropis dan mengurangi emisi dari deforestasi dan degradasi hutan dengan mengembangkan mekanisme dan peluang untuk mengenali dan menghargai manfaat hutan.

William Boyd, penasehat senior GCF, menyatakan "Kami melihat ini sebagai sebuah contoh lain dari kepemimpinan GCF tidak hanya dalam memajukan pendekatan-pendekatan inovatif negara bagian terhadap REDD+ namun juga kepemimpinan di bidang pendanaan iklim."

GCF juga mengumumkan pembentukan Database Pengetahuan GCF yang akan menyediakan data paling komprehensif yang ada mengenai program-program REDD Plus di anggota GCF. Database ini akan menyediakan sebuah alat kunci untuk memonitor kemajuan dalam pengembangan program-program REDD Plus.

Sumber : Republika.co.id

Monday, July 11, 2011

BERBELANJA AMAN DAN MUDAH DI SHOPIOUS

Bagi sebagian orang terutama bagi yang tinggal di kota metropolitan kegiatan belanja adalah sebuah kebutuhan. Tak heran bila kegiatan tersebut sangatlah digandrungi terutama bagi kalangan kaum hawa. Mengujungi pusat perbelanjaan atau mall seminggu sekali, mengitari toko demi toko yang terdapat di mall atau pusat perbelanjaan, membeli berbagai barang, bagi beberapa orang merupakan kesenangan tersendiri. Kebiasaan konsumtif masyarakat tersebut ditangkap dengan baik oleh para developer property dengan membangun pusat perbelanjaan sebanyak-banyaknya.

http://www.shopious.com

Pembangunan pusat perbelanjaan secara besar-besaran bukan hanya terjadi di dunia nyata saja, di dunia maya pun pusat perbelanjaan terus menjamur dari waktu ke waktu. Bila pusat perbelanjaan di dunia nyata disebut mall beda halnya dengan usat perbelanjaan di dunia maya, tempat berbelanja di dunia maya lebih sering disebut toko online, e-commerce, online store atau online shop. Kehadiran toko online di zaman internet seperti saat ini membuat kegiatan belanja semakin mudah saja karena tidak perlu bagi kita untuk keluar rumah. Cukup dengan sambungan internet dan perangkat teknologi seperti komputer jinjing, komputer pribadi, atau smartphone, kita bisa berbelanja.

Agar dapat terhindar dari tindak penipuan, para pelaku jual beli online makin dituntut untuk mengetahui proses, resiko serta keamanan dari sebuah transaksi online. Disisi lain, saat ini jenis transaksi online juga semakin beragam mulai dari jenis konvensional dimana pembeli dan penjual harus betatap muka dalam melakukan proses transaksi hingga yang menggunakan proses transaksi otomatis tanpa harus bertatap muka.


Bagi Anda yang sedang mencari tepat jula beli online terpercaya, tak ada salahnya Anda kunjungi Shopious.com. Kenapa harus shopious.com?, bukankah banyak toko online lain dan bahkan sudah pasang iklan di televisi?. Mungkin demikian pertanyaan yang muncul dibenak Anda. Ada beberapa alasan yang mendasari kenapa harus memilih shopious.com, diataranya adalah:
  • Shopious.com memberikan solusi kepada Anda dalam proses transaksi jual beli online.
  • Shopious.com akan mempertemukan antara buyer dengan seller dalam platform untuk bertransaksi yang didalamnya terdapat banyak seller dengan produk yang beragam.
  • Produk yang dijual di Shopious.com sangat lengkap.
  • Mudah mendapatkan barang yang diinginkan, karena di Shopious.com terdapat produk-produk terbaru dan terhangat yang sedang marak jadi perbincangan saat ini.
  • Proses transaksi yang disediakan Shopious.com sangat mudah, aman & menguntungkan.
  • Shopious.com menyediakan produk-produk yang original dan berkualitas.
  • Shopious.com juga memberikan promo diskon setiap harinya.
  • Proses transaksi yang mudah Selain dengan pembayaran melalui ATM, Anda juga bisa melakukan transaksi pembayaran dengan metode COD (Cash On Delivery). Metode tersebut adalah Anda membayar pesanan pada saat barang Anda terima.
Masih kurang?, ya, apa yang saya sampaikan diatas hanya sebagian, masih banyak keuntungan dan alasan kenapa harus memilih Shopious.com sebagai tempat jula beli online. Dengan pertimbangan yang matang tentunya kita tak perlu lagi ragu-ragu dalam memilih dan melakukan transaksi jual beli secara online.

Monday, July 4, 2011

Bedanya Antara Sakit Perut yang disebabkan oleh Maag dan Tifus

Gejala tifus dan maag memang mempunyai beberapa persamaan yaitu perut yang terasa sakit serta mual dan muntah. Oleh karena itu, banyak orang-orang yang terkadang terkecoh dan salah memprediksinya. Dikira sakit maag, tapi padahal dia terkena tifus.



Kalau sakit perut karena maag tidak ada perubahan pola BAB (buang air besar), badan tidak panas dan rasa sakitnya itu terjadi di perut bagian atas atau uluhati. Sedangkan sakit perut karena tifus, sakitnya di perut sebelah kiri karena di situ ada usus 12 jari yang mengalami infeksi. Itulah yang diinformasikan secara singkat oleh pakar penyakit dalam, dr Dante Saksono H SpPD, PhD .

Tifus terjadi karena adanya infeksi di usus yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi. Bakteri ini berasal dari makanan yang terkontaminasi oleh kotoran atau feses orang yang sebelumnya terkena tifus.
Sedangkan maag adalah gejala penyakit yang menyerang lambung karena terjadi luka atau peradangan yang menyebabkan perih pada perut.

Untuk lebih lengkapnya, berikut ciri-ciri lain dari sakit perut tifus yang tidak terjadi pada maag :

1. Penyakit tifus biasanya disertai dengan demam atau badan panas. Pada umumnya, kalau orang panas maka denyut jantungnya akan meningkat 10% setiap kali terjadi kenaikan suhu tubuh sebesar 1 derajat celsius, tapi tidak halnya bagi demam tifus. Pada orang yang kena tifus denyut nadinya justru melambat. Hal ini karena ada adanya toksin (racun) dari kuman tifus yang menyebabkan reaksi tersebut.

2. Pada orang tifus lidah bagian tengah akan berwarna putih dan pinggir-pinggirnya berwarna merah, serta jika lidahnya dijulurkan akan gemetar.

3. Pada orang tifus akan disertai dengan perubahan pola BAB (buang air besar). Bisa mengalami diare saja atau justru menjadi tidak bisa buang air besar.

Ketiga gejala diatas tersebut, tidak terdapat pada penderita maag loh. Jadi jika kalian merasa sakit perut tapi ada tanda-tanda di atas bukan berarti kalian terkena sakit maag. Sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis pastinya. Tifus tidak bisa dianggap remeh loh.. Dan jika tidak ditangani dengan baik bisa berbahaya.

Sumber : lapar.com




Friday, May 27, 2011

Proyek Pembuatan Hutan Di Gurun Sahara

Pada tahun 2008, sebuah proposal Sahara Forest Project, sebuah solusi berkesinambungan luar biasa bagi kelangkaan sumber daya yang akan mengubah padang gurun Sahara menjadi sumber makanan, air, dan energi. Norwegia dan Yordania baru-baru ini menanda tangani kesepakatan untuk pengembangan sistem perintis Sahara Forest Project di sejengkal lahan di kawasan pantai di Yordania. Kelompok ini juga akan melakukan sejumlah penelitian di Yordania, dengan dukungan finansial dari otoritas Norwegia

[Image: 678f6bc5635188a7ec4c54c4862ad719.jpg]

Lokasi ujicoba yang dipilih adalah lahan seluas 200 ribu meter persegi di Aqaba, sebuah kota pesisir di selatan Yordania, dekat dengan pantai Laut Merah. Perjanjian ini juga mengamankan sebuah lahan tambahan seluas 2 juta meter persegi untuk ekspansi berikutnya. Sahara Forest Project menggabungkan Concentrated Solar Power (CSP) dan rumah kaca air laut untuk menyediakan energi terbaharui dan solusi agrikultural berkesinambungan dalam jumlah besar, pada dasarnya mengubah salah satu lingkungan paling tidak ramah menjadi oasis yang subur

[Image: b6d8a9a537e3ca11de128d51c815601d.jpg]

Rumah kaca air laut menggunakan tenaga surya untuk mengubah air laut menjadi air segar yang kemudian digunakan untuk menyirami sayuran dan ganggang segar (untuk menyerap CO2). CSP menyediakan energi untuk menghidupkan seluruh operasi. CSP menggunakan ribuan cermin untuk mengarahkan cahaya matahari ke sebuah pemanas air, memanaskannya sampai suhu 1000 Fahrenheit lebih. Pemanas ini memproduksi uap, yang menggerakkan sebuah turbin untuk menciptakan energi

[Image: 35ce66ebdfc2c99aa22843976d9f4b17.jpg]

Sahara Forest Project diciptakan oleh arsitek biomimikri Michael Pawlyn, desainer rumah kaca air laut Charlie Paton, dan insinyur struktur Bill Watts. Pada tahun 2009, trio ini bergabung dengan Bellona, sebuah NGO lingkungan internasional yang berbasis di Norwegia, dan mempresentasikan proposal mereka di COP15 pada bulan Desember 2009. Umpan balik positif membawa lebih banyak presentasi, termasuk satu presentasi di Oslo Juni tahun lalu, dihadiri oleh Yang Mulia Raja Abdullah II dari Yordania. Raja begitu terkesan dengan proyek ini sampai dia mengundang tim SFP ke Yordania pada bulan Oktober untuk mendiskusikan studi kelayakan yang membuka pintu untuk kesepakatan ini
[Image: f60b0daf6ea1f91d7a5fbc9d32cf26db.jpg]
Tim SFP akan melakukan penelitian mendalam tahun ini dan mengembangkan sebuah pusat demonstrasi pada tahun 2012. Pengembangan komersil mungkin akan dimulai pada tahun 2015. Menurut tim ini, fasilitas-fasilitas seperti di Aqaba memiliki potensi yang besar yang menguntungkan lingkungan. Mereka bisa mengurangi masalah kekurangan makanan dan air, menghasilkan biofuel tanpa bersaing dengan produksi pangan, dan berkontribusi untuk usaha penghijauan di area-area padang gurun. Ditambah produksi tumbuh-tumbuhan akan menyerap karbon dioksida dan mengurangi konsentrasi CO2 di atmosfir.


Sumber :
ceriwis.us

Minuman Keras Buatan Asli Indonesia

Cap Tikus & Sagoer

[Image: captikus.jpg]

Cap Tikus merupakan minuman keras dari Manado hasil penyulingan Sagoer. Sagoer sendiri adalah cairan yang disadap dari pohon enau dan mengandung sedikit kadar alkohol sekitar 5%. Setelah disuling dengan cara tradisional, minuman khas Minahasa ini menjadi pendorong kerja untuk kalangan petani. Namun saat ini Cap Tikus lebih menjadi sarana pelampiasan dan mabuk-mabukan. Begitu berbahayanya minuman ini hingga orang-orang tua mengingatkan agar bisa menahan atau mengontrol minum minuman Cap Tikus. Sejak dulu pula dikenal pameo menyangkut Cap Tikus, minum satu seloki Cap Tikus, cukup untuk menambah darah, dua seloki bisa masuk penjara, dan minum tiga seloki bakal ke neraka.

Tuak
[Image: tuak-150x150.jpg]

Tuak merupakan minuman keras khas Indonesia hasil fermentasi dari bermacam buah. Bahan-bahan tuak biasanya beras atau cairan yang diambil dari tanaman seperti nira kelapa atau aren, legen dari pohon siwalan atau tal, atau sumber lain. Di daerah Batak tuak dibuat dari pohon aren yang mirip pohon kelapa maka sering disebut bir panjat. Bar-bar tradisional yang menyediakan tuak disebut lapo tuak. Sebenarnya tuak tersebar di begitu banyak daerah di Indonesia sehingga sering disebut dengan nama-nama lain, namun tuak di sini mengacu pada minuman hasil fermentasi dari buah yang manis. Sama seperti temannya dari Manado tuak juga sangat memabukkan dengan kadar alkohol yang lebih ringan. Di salah satu lapo tuak tertulis Segelas tuak penambah darah. 2 gelas, lancar bicara. 3 gelas, mulai tertawa-tawa. 4 gelas, mencari gara-gara. 5 gelas, hati membara. 6 gelas, membuat perkara. 7 gelas, semakin menggila. 8 gelas, membuat sengsara. 9 gelas, masuk penjara dan 10 gelas, masuk neraka.

Arak Bali
[Image: arakbali-150x150.jpg]

Mirip dengan tuak, arak bali merupakan minuman keras hasil fermentasi dari sari kelapa dan buah-buahan lain. Kadar alkoholnya 37-50%. Arak ini dari namanya saja sudah jelas berasal dari Bali dan sering digunakan dalam upacara-upacara adat. Dalam upacara menghormati para dewata arak akan dituangkan ke daun pisang yang sudah dibentuk seperti tangkup dan kemudian arak akan dicpiratkan tangan kanan dengan bantuan sebuah bunga. Arak-arak untuk upacara biasanya mutu terendah karena arak terbaik akan diminum. Arak ini cukup populer juga di kalangan wisatawan di Bali dan salah satu resep cocktail yang terkenal adalah “arak attack” yaitu campuran Arak Bali dan orange juice. Meskipun banyak turis mancanegara tidak akan terkesan dengan rasa arak dibanding minuman keras dunia lainnya namun keberadaan Arak Bali jelas membantu seorang asing menikmati liburannya dan mempromosikan pulau dewata.

Sopi
[Image: Sopi.jpg]

Sopi adalah minuman keras asal Maluku yang dilarang di sana namun sudah sangat populer dan mendarah daging. Sopi sendiri merupakan fermentasi dari pohon aren (jadi masih bersaudara dengan minuman keras Indonesia lainnya) dan memiliki kadar alkohol diatas 50%. Pembuatan Sopi yang menghasilkan rasa khasnya adalah penambahan bubuk akar Husor dan penggunaan bambu untuk penyulingan. Para pembuat Sopi tradisional meskipun terlarang sangatlah makmur sampai bisa menyekolahkan anak-anak mereka sampai ke bangku kuliah maka ada sebutan di Maluku sudah ada orang yang menjadi profesor-profesor karena Sopi ini. Ada yang bilang rasa Sopi mirip Vodka.

Lapen
[Image: lapen-150x150.jpg]

Nah minuman keras asal Yogyakarta ini reputasinya sungguh buruk. Coba saja Anda cari di google mengenai minuman ini, halaman awal akan didominasi kisah-kisah tragis penegak lapen, dari kebutaan, kelumpuhan, sampai kematian massal. Namanya pun sudah cukup sangar Lapen merupakan singkatan dari “langsung pening”. Memang cara pembuatannyapun akan membuat kita geleng kepala. Alkohol 98,5% dicampur 15 liter air mineral ditambah gula dan pemanis lainnya, didiamkan 12 jam siap untuk dikonsumsi. Anda yang jeli akan bertanya alkohol apa yang dipakai? Disitulah masalahnya karena tidak jelas maka minuman ini sering terkontaminasi Methanol yang sangat beracun (bahan kosmetik, pembersih, dll) yang akan menjadi asam di dalam tubuh dan menyerang sistem saraf terutama saraf mata. Lebih parahnya lagi di Yogyakarta para pemuda yang hilang arah sering adu keberanian dengan mencampur Lapen dengan berbagai cairan lain untuk memperkuat rasanya, dan yang kami maksud cairan bukan hanya cairan minuman tapi bisa karbol, formalin, dan bahan kimia apapun yang bisa Anda pikirkan. Tidak heran halaman demi halaman pencarian google untuk “Lapen” dihiasi obituari dan berita pengerebekan polisi.

Ciu
Ciu merupakan sebuah nama sebutan untuk minuman keras khas dari daerah Banyumas dan Bekonang, Sukoharjo. Meskipun mungkin ada hubungannya tapi tidak sama dengan Ang Ciu atau arak merah Cina. Di Banyumas Ciu merupakan hasil fermentasi dari beras dengan kadar alkohol mencapai 50-90%. Di tempat ini Ciu illegal dan dengan aktif diberantas oleh pemerintah daerahnya. Di Bekonang di lain pihak, pembuatan Ciu ini didukung oleh pemerintah daerahnya, sehingga menjadi sangat populer dan dipasarkan ke seluruh Karesidenan Surakarta, Surabaya hingga Madura. Pada jaman dahulu setiap ada hajatan malamnya pasti diikuti dengan acara mabuk “Ciu Bekonang”. Ciu ini pembuatannya menggunakan tape dan ketan sehingga hasil fermentasi dari singkong tidak seperti saudaranya di banyumas. Kedua Ciu tidak berwarna, bening dan rasanya sangat kuat.

Anggur Orang Tua, Bir Bintang, Anker Beer dan Minuman Keras Lokal Lainnya

[Image: orangtua-150x150.jpg]


Meskipun masih menjadi polemik dan perdebatan di kalangan rohaniawan, minuman keras produksi skala besar telah menjadi bisnis yang sangat besar. Lihat saja grup orang tua yang dari anggur kolesomnya bisa merambah hingga ke bisnis makanan lain. Bir produksi dalam negeri (yang rasanya kalah jauh dengan bir luar negeri) juga populer di kalangan masyarakat kecil. Minuman-minuman itu ada di daftar ini hanya karena mereka dibuat di Indonesia meskipun kecil nilai tradisinya.

Source: http://www.eocommunity.com/showthread.php?tid=13386

Friday, May 13, 2011

Budaya Terlambat Orang Indonesia. Mengapa bisa terjadi demikian ???

Sebagian besar penutur bahasa Inggris membayangkan kalau hidup berjalan secara lurus, lahir di kiri, sekarang di tengah, dan meninggal di kanan. Berjalannya waktu ditandai dengan bergeraknya kita dari kiri ke kanan hingga akhirnya mencapai ujung, yaitu meninggal. Masa lalu adalah jalan yang kita lewati di belakang kita dan masa depan adalah jalan lurus yang akan kita tempuh di depan.


http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2011/05/persepsi-aktor.jpg

Sebaliknya pembicara Mandarin membayangkan waktu berjalan secara vertikal. Lahir di puncak dan wafat di dasar. Jadi sesuatu yang telah terjadi ada di atas, sesuatu di masa depan ada di bawah. Bagaimana dengan orang Arab? Mereka membayangkan waktu berjalan dari kanan ke kiri.

Perbedaan ini ternyata berhubungan dengan cara menulis. Tulisan latin bergerak dari kiri ke kanan, tulisan Mandarin dari atas ke bawah dan Arab dari kanan ke kiri. Inilah salah satu bukti kalau bahasa mempengaruhi persepsi waktu kita.

Sekarang yang lebih aneh lagi: para ilmuan di Stanford melakukan eksperimen meminta para penutur Mandarin menyusun benda secara horizontal dalam urutan tertentu, dan bertanya tentang pertanyaan berbasis waktu kepada mereka, seperti “Apakah bulan April sebelum atau sesudah Maret?”


http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2011/05/persepsi-kalender.jpg



Permintaan untuk menyuruh mereka berpikir horizontal dengan teka-teki benda membuat mereka lebih sulit menjawab pertanyaan berbasis waktu. Ketika penutur Inggris menyusun teka-teki secara vertikal, mereka juga kesulitan menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan kronologi. Dengan kata lain: membuat mereka berpikir dalam arah fisik yang berbeda, membuatnya sulit berpikir mengenai waktu.

Nah, yang lebih aneh lagi adalah orang Indonesia. Bahasa Indonesia tidak mengenal tensis sama sekali. Jadi kalau orang Inggris bilang “Mel Gibson shot my dad,” “Mel Gibson is shooting my dad,” dan “Mel Gibson is about to shoot my dad,” bahasa Indonesia hanya menerjemahkannya menjadi “Mel Gibson menembah ayah saya.” Tentu kita punya kata bantu seperti “Mel Gibson akan menembak ayah saya,” “Mel Gibson sedang menembak ayah saya,” dan “Mel Gibson sudah menembak ayah saya,” tapi kata bantu ini tidak alamiah. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak atau jarang memakainya. Sebaliknya, penutur Inggris selalu menggunakan tenses (past, present dan future).

Dalam sebuah eksperimen, penutur bahasa Indonesia diminta menjelaskan tiga potret orang yang mendekati bola, menendang bola dan melihat bola melayang. Orang Indonesia memakai kata yang sama : “Orang menendang bola” sementara penutur bahasa Inggris dapat membedakannya menjadi “Orang akan menendang bola,” “orang sedang menendang bola,” dan “orang sudah menendang bola.”


http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2011/05/persepsi-tensis.jpg


Orang Indonesia tidak dapat membedakan ketiga potret sementara orang Inggris mudah. Hal ini karena bahasa Indonesia tidak meminta mereka menyatakan urutan waktu, mereka cenderung tidak menyadarinya. Bahasa mengendalikan pola pikir orang Indonesia.

Bagaimana hal ini mempengaruhi keseharian orang Indonesia? salah seorang peneliti bergurau sambil mengatakan, orang Indonesia suka terlambat.

Sumber

http://www.faktailmiah.com/2011/05/10/mengapa-orang-indonesia-suka-terlambat.html

Cracked Science. Language Skews Your Perception of Time.

Referensi lanjut

Lera Boroditsky Linguistic Relativity.

Joan O’C. Hamilton. You Say Up, I Say Yesterday.

Stanford.Babel’s children

Referensi jurnal

Boroditsky, L., Ham, W., Ramscar, M. What is Universal in Event Perception? Comparing English and Indonesian Speakers. 2002.





Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

KERUSAKAN HUTAN