• Belajar membuat blog dan website mendapat dollar dari Google Adsense
  • Mempelajari Proses Biokimia yang terjadi di dalam pohon, mengetahui bagaimana pohon itu tumbuh
  • Menanam dan memelihara pohon untuk kesejanteraan
  • Mempelajari Ekosistem Hutan hubungan timbal baik yang terjadi di dalam hutan Mempelajari Struktur dan Fungsi Hutan
  • Materi Pembelajaran Bidang Kehutanan tentang budidaya hutan, konservasi dan manajemen oleh IRWANTO FORESTER
  • Hutan Mangrove adalah hutan yang tumbuh pada daerah pasang surut mempunyai banyak fungsi
  • Jalan jalan melihat hutan Indonesia, Indonesia kaya akan sumberdaya alam tapi mengapa masih banyak penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan
Showing posts with label Gemuk penyebab kematian. Show all posts
Showing posts with label Gemuk penyebab kematian. Show all posts

Thursday, February 24, 2011

BAHAYA OBESITAS : KEGEMUKAN MERUPAKAN PENYEBAB KEMATIAN DI DUNIA



Bahaya Obesitas atau kegemukan terhadap kesehatan sudah dibuktikan sehingga perlu mengatur pola hidup sehat. Obesitas atau kegemukan menyebabkan 10,3 persen dari angka kematian dunia. Menurut WHO, angka tersebut menempati peringkat kelima penyebab utama kematian di dunia. Secara global, 1,6 miliar kaum dewasa kegemukan dan 400 juta di antaranya mengalami obesitas.

Sementara ketidakaktifan fisik berada di urutan keempat penyebab kematian dunia. Padahal, 31 persen masyarakat dunia dari semua umur dan 60 persen sampai 85 persen kaum dewasa di dunia tidak aktif secara fisik.

Di Indonesia, kini 19,1 persen orang berusia di atas 15 tahun menderita obesitas. Sementara 19,8 persen memiliki perut buncit atau obesitas sentral dan 48,2 persen masyarakat berusia di atas 10 tahun kekurangan aktivitas.

Selama ini, banyak orang mengetahui akan bahaya kegemukan dan obesitas. Namun, hanya sedikit yang menyadari betapa berbahayanya ketidakaktifan fisik . Dari data WHO, ketidakaktifan fisik terkait erat dengan 3,2 juta kematian per tahun, 70.000 kematian dini bagi masyarakat di bawah usia 60 tahun di seluruh dunia, dan 90 persen kecacatan sebelum usia 60 tahun di negara-negara berkembang.


http://www.sadargizi.com/wp-content/uploads/2010/06/obesity_picture_small.jpg

Perilaku tidak aktif antara lain duduk bersandar dan berbaring di luar waktu tidur, menonton televisi, bermain video game, dan bekerja di depan komputer. Seluruh kegiatan tersebut dapat menyebabkan penyakit karena terlalu lama duduk yakni sitting disease.

Menurut American Cancer society, 94 persen perempuan dan 48 persen pria yang tidak aktif dan duduk lebih dari enam jam sehari memiliki risiko lebih besar mengidap penyakit degeneratif yang menyebabkan kematian daripada mereka yang tidak aktif atau duduk kurang dari tiga jam per hari.

Dari berbagai riset, terbukti tidak aktif atau duduk dalam jangka waktu lama akan mematikan aktivitas otot, memperlambat sirkulasi, dan mematikan aneka enzim pemecah trigliserida.
Untuk itu, pusat kebugaran Fitness First meluncurkan program Lose it yang mengajak orang untuk hidup sehat dan memerangi kegemukan.

Jangan langsung menargetkan harus turun belasan atau puluhan kilogram dan berlatih hingga dua jam. Siapa pun pasti bosan dan akan menyerah. Lebih baik berlatih dan bergerak rutin serta terus meningkatkan intensitas waktu latihan. Misalnya, semula hanya 10-20 menit dan terus bertambah menjadi dua jam. Itu lebih efektif dan akhirnya berat tubuh akan turun, kata Dave Nuku, Regional Fitness Manager Fitness First dan pelatih tim biru di program The Biggest Loser Asia di Jakarta, Kamis (23/2).

http://topnews.in/health/files/obesity-1_0.jpg

Menurut pelatih asal Selandia Baru itu, lebih baik mengajak tubuh dan pikiran untuk secara bertahap menyukai dan membutuhkan olahraga dan aktivitas fisik lainnya sehingga tubuh terbiasa selalu memilih cara dan jalan yang sehat. Jika terbiasa begitu, mereka pasti akan memilih makanan sehat dan yang diolah secara sehat demi menjaga kebugaran dan kesehatannya, ujar Nuku.

Sumber : kompas.com

Artikel Obesitas atau Kegemukan di atas merupakan penjelasan mengenai kesehatan yang dibutuhkan oleh setiap orang yang ingin berumur panjang. Perlu mengatur pola makan yang seimbang untuk tetap menjaga berat badan yang normal.

Artikel Terkait :

Apakah anda mengalami Obesitas?
Apa Itu Kolesterol?
Makanan dan Minuman Penurun Kolesterol
Penuaan Dini
Susu Kedelai Melawan Osteoporosis
Pewarna Buatan Sangat Berbahaya
Tips Langsing Sehat
Gaya Hidup Sehat
Minuman Isotonik Bukan Minuman Penambah Tenaga
Jenis-jenis Penyakit Jantung
Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
Serangan Jantung
Apakah gejala-gejala dari serangan jantung?
Memahami Stroke
Sepuluh Anggapan Salah Tentang Penyakit Jantung
Vitamin C dan E Cegah Penyakit Jantung
Langkah Preventif Menghindari Penyakit Jantung Koroner
Tidak Mudah Menyembuhkan Maag
Obat Kolesterol Dapat Cegah Kerusakan Saraf Akibat Diabetes
Kadar Makanan Pengaruhi Jenis Kelamin Bayi
Diet Rendah Lemak Turunkan Hormon Remaja Putri
Pria tua berpeluang menghasilkan anak cacat

Sunday, November 14, 2010

ORANG JEPANG LEBIH PANJANG UMUR

Orang-orang di Jepang masih menduduki urutan pertama lebih panjang umur di dunia. Ini merupakan survey usia harapan hidup dalam 25 tahun terakhir ini. Laporan terbaru menunjukkan, usia harapan hidup wanita di Jepang naik menjadi 86,5 tahun dan 79,5 tahun untuk pria.



Orang Tua di Jepang yang Panjang Umur dalam sebuah Festival


Bila membandingkan usia harapan hidup antara penduduk negara maju dan negara berkembang atau miskin, akan tampak perbedaan nyata. Penduduk di negara maju memiliki usia yang lebih panjang dibanding dengan negara berkembang.

Setelah Jepang, wanita di Hongkong menduduki urutan kedua dengan angka harapan hidup 86,1 tahun, diikuti dengan Perancis 84,5 tahun dan Swiss 84,4 tahun. Dari kelompok pria, urutan paling atas diduduki oleh Qatar yakni 81 tahun, lalu Hongkong 79,8 tahun, serta di tempat ketiga ada Swiss dan Eslandia pada 79,7 tahun.

Di Indonesia usia harapan hidup orang Indonesia hanya mencapai umur 68 tahun untuk wanita dan pria hanya 65 tahun. Namun, dibandingkan dengan negara Afrika, seperti Kenya yang hanya 51 tahun untuk wanita dan pria hanya 50 tahun, Indonesia masih lebih baik.

Perbedaan yang mencolok dalam usia harapan hidup antara negara maju dan negara berkembang adalah dari Cara Penanganan Medis dan Pola Hidup Sehat. Cara penanganan medis di negara maju sudah lebih baik khususnya untuk penyakit penyebab kematian, seperti kanker, stroke, dan jantung. Selain itu, kebiasaan hidup dengan pola makan dan gaya hidupnya yang sehat.

Namun di negara yang memiliki angka kelahiran sedikit dan populasi penduduk yang menurun, banyaknya penduduk yang lanjut usia berarti ketidakseimbangan dalam populasi.

Selain itu Jepang menghadapi berbagai persoalan dengan populasi lansia, seperti peningkatan jumlah kasus lansia yang bunuh diri, kekerasan, serta kecanduan alkohol para lansia akibat rendahnya pendapatan dan status pekerjaan yang tidak pasti.

Untuk mempunyai umur yang panjang perlu meniru gaya hidup orang Jepang dengan Pola Hidup Sehat.

Artikel Terkait :
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

KERUSAKAN HUTAN