Thursday, February 24, 2011
Naik Sepeda Ke Kantor Picu Serangan Jantung?
Bersepeda adalah salah satu olahraga ringan dan sangat bermanfaat bagi kesehatan. Tak heran bila olahraga ini banyak dipilih dan menjadi salah satu favorit bagi semua kalangan.
Bahkan di kota-kota besar seperti di Jakarta,
Bersepeda adalah salah satu olahraga ringan dan sangat bermanfaat bagi kesehatan. Tak heran bila olahraga ini banyak dipilih dan menjadi salah satu favorit bagi semua kalangan.
Bahkan di kota-kota besar seperti di Jakarta, bersepeda tak sekedar menjadi hobi tetap mulai menjadi tren alat transportasi menuju tempat kerja. Komunitas 'bike to work' terus berkembang dilatarbelakangi kepedulian untuk mengurangi tingkat polusi udara kota. Walaupun sayangnya, animo warga menggunakan sepeda belum ditindaklanjuti serius oleh pemerintah dengan menyediakan jalur khusus sepeda.
Nah bagi Anda yang rutin 'gowes' ke tempat kerja, ada baiknya juga mencermati hasil sebuah studi terbaru di Eropa. Penelitian para ahli dari Hasselt University di Belgia mengindikasikan, aktivitas bersepeda ke tempat kerja, khususnya di kota besar dengan beberapa ancaman selama perjalanan, dapat meningkatkan risiko bagi kesehatan.
Seperti dilaporkan jurnal kesehatan The Lancet online, bersepeda di tengah jalur lalu lintas yang padat dengan tingkat polusi yang tinggi dapat menjadi salah satu pemicu utama kasus serangan jantung.
Dalam suatu pengukuran skala risiko setiap hari yang terbukti memicu serangan jantung, terjebak dalam lalu lintas padat (baik sebagai pengemudi, pengguna sepeda atau komuter) termasuk dalam daftar teratas faktor pemicu serangan, termasuk di antaranya stres dan paparan terhadap polusi.
Tetapi dari semua itu, pengguna sepeda memiliki risiko terbesar karena selain terpapar polusi berat, mereka juga melakukan aktivitas lain yang memicu serangan jantung, yakni berolahraga.
Studi oleh Hasselt University ini dilakukan dengan cara menganalisis 36 riset sebelumnya. Penelitian ini adalah yang pertama kali meneliti faktor risiko pemicu serangan selain penyakit yang dapat menyebabkan sakit jantung. Meski beberapa faktor ini tampak tumpang tindih, bersepeda ke tempat kerja tetap dimasukkan dalam peringkat, setelah memperhitungkan proporsi total kasus serangan jantung yang disebabkan beragam penyebab.
Menurut pimpinan riset Dr Tim Nawrot, paparan terhadap lalu lintas dapat memicu risiko serangan jantung sebesar 7,4 persen, diikuti tekanan fisik saat berolahraga sebesar 6,2 persen. Polusi udara dapat memicu antara 5 hingga 7 persen serangan,sementara meminum alkohol atau kopi mencapai 5 persen.
Faktor risiko lainnya adalah emosi negatif (3.9 persen), marah (3.1 persen), makan berat (2.7 persen), emosi positif (2.4 persen) dan aktivitas seks (2,2 persen).
Polusi udara juga menimbulkan risiko tambahan sebesar 5 persen, tetapi seiring dengan banyaknya warga yang terpapar asap knalpot kendaraan, asap industri, kualitas udara menjadi ancaman yang lebih penting bagi populasi masyarakat.
Professor David Spiegelhalter, ahli risiko dari Universitas Cambridge, menilai sebenarnya sulit menguraikan faktor risiko dalam suatu peneltiian untuk suatu kondisi tertentu seperti bersepeda atau mengemudi dalam lalu lintas padat.
"Banyak faktor yang berkontribusi pada risiko secara keseluruhan; seperti polusi udara, stres, tekanan fisik, bahkan emosi yang sudah dikenal sebagai pemicu serangan jantung. Itu adalah gabungan yang kompleks," ujarnya.
Sedangkan Judy O’Sullivan, dari British Heart Foundation, berpendapat manfaat berolahraga di luar ruangan bagi kebenyakan individu sebenarnya jauh melebihi risiko yang ditimbulkan polusi udara. Ia tetap meminta warga untuk tidak mengurungkan niat berolahaga di dalam kota, seperti berjalan kaki atau bersepeda.
Dr Tim Chico, konsultan penyakit jantung dari University of Sheffield, Inggris, menekankan pengaturan gaya hidup jauh lebih penting untuk mencegah timbulnya serangan jantung.
"Kami lebih tahu banyak tentang kenapa seseorang terkena serangan jantung (semisal akibat merokok, kolesterol dan obesitas), tetapi tidak sedikit tentang mengapa itu terjadi pada hari dan waktu tertentu. Dasar dari penyakit jantung timbul selama bertahun-tahun. Jika seseorang ingin menghindar dari serangan maka ia harus fokus untuk tetap berolahraga, tidak merokok, menjaga pola makan sehat dan berat badan ideal," paparnya.
Sumber : daily mail, kompas
HATI-HATI : BAHAYA MEMAKAI LAPTOP
Anak-anak dan remaja menenteng laptop kini menjadi pemandangan biasa. Namun, orangtua disarankan untuk membatasi penggunaan laptop pada orang muda karena bisa berdampak pada pertumbuhan otot dan postur mereka.
Sumber : LiveScience, kompas
Artikel Terkait :
- Pengertian Internet
- Dampak Negatif Internet
- Sejarah Internet
- Pengertian Domain dalam Internet
- Pengertian Web Hosting
- Pengertian Web
- Pengertian WWW atau World Wide Web
- Pengertian Web Sites
- Pengertian Web Pages
- Pengertian Home Page
- Pengertian Browser
- Cara Bikin website dengan domain dan hosting gratis
Sunday, February 13, 2011
Valentine's Day
For weeks before February 14, stores sell valentines and valentine decorations. Schoolchildren decorate their classrooms with paper hearts and lace for the occasion. On Valentine's Day, many people give candy, flowers, and other gifts to their friends.
Valentine's Day around the world
In the United States and Canada, children exchange valentines with their friends. In some schools, the children hold a classroom party and put all the valentines into a box they have decorated. At the end of the day, the teacher or one child distributes the cards. Many children make their own valentines from paper doilies, red paper, wallpaper samples, and pictures cut from magazines. Sometimes they buy kits that include everything needed to make valentines. Many children send their largest, fanciest cards to their parents and teachers.
Older students hold Valentine's Day dances and parties. They make candy baskets, gifts, and place cards trimmed with hearts and fat, winged children called cupids. Many people send flowers, a box of candy, or some other gift to their wives, husbands, or sweethearts. Most valentine candy boxes are heart-shaped and tied with red ribbon.
In Europe, people celebrate Valentine's Day in many ways. British children sing special Valentine's Day songs and receive gifts of candy, fruit, or money. In some areas of England, people bake valentine buns with caraway seeds, plums, or raisins. People in Italy hold a Valentine's Day feast.
In the United Kingdom and Italy, some unmarried women get up before sunrise on Valentine's Day. They stand by the window watching for a man to pass. They believe that the first man they see, or someone who looks like him, will marry them within a year. William Shakespeare, the English playwright, mentions this belief in Hamlet (1603). Ophelia, a woman in the play, sings:
'Tis St. Valentine's Day
All in the morning betime,
And I a maid at your window,
To be your valentine!
In Denmark, people send pressed white flowers called snowdrops to their friends. Danish men also send a type of valentine called a gaekkebrev (joking letter). The sender writes a rhyme but does not sign his name. Instead, he signs the valentine with dots, one dot for each letter of his name. If the woman who gets it guesses his name, he rewards her with an Easter egg on Easter. Some people in Britain also send valentines signed with dots.
History
Beginnings. Different authorities believe Valentine's Day began in various ways. Some trace it to an ancient Roman festival called Lupercalia. Other experts connect the event with one or more saints of the early Christian church. Still others link it with an old English belief that birds choose their mates on February 14. Valentine's Day probably came from a combination of all three of those sources--plus the belief that spring is a time for lovers.
The ancient Romans held the festival of Lupercalia on February 15 to ensure protection from wolves. During this celebration, young men struck people with strips of animal hide. Women took the blows because they thought that the whipping made them more fertile. After the Romans began their conquest of Britain in A.D. 43, the British borrowed many Roman festivals. Many writers link the festival of Lupercalia with Valentine's Day because of the similar date and the connection with fertility.
The early Christian church had at least two saints named Valentine. According to one story, the Roman Emperor Claudius II in the A.D. 200's forbade young men to marry. The emperor thought single men made better soldiers. A priest named Valentine disobeyed the emperor's order and secretly married young couples.
Another story says Valentine was an early Christian who made friends with many children. The Romans imprisoned him because he refused to worship their gods. The children missed Valentine and tossed loving notes between the bars of his cell window. This tale may explain why people exchange messages on Valentine's Day. According to still another story, Valentine restored the sight of his jailer's blind daughter.
Many stories say that Valentine was executed on February 14 about A.D. 269. In A.D. 496, Saint Pope Gelasius I named February 14 as St. Valentine's Day.
In Norman French, a language spoken in Normandy during the Middle Ages, the word galantine sounds like Valentine and means gallant or lover. This resemblance may have caused people to think of Saint Valentine as the special saint of lovers.
The earliest records of Valentine's Day in English tell that birds chose their mates on that day. People used a different calendar before 1582, and February 14 came on what is now February 24. Geoffrey Chaucer, an English poet of the 1300's, wrote in The Parliament of Fowls, "For this was on St. Valentine's Day, / When every fowl cometh there to choose his mate." Shakespeare also mentioned this belief in A Midsummer Night's Dream. A character in the play discovers two lovers in the woods and asks, "St. Valentine is past; / Begin these woodbirds but to couple now?"
Early Valentine customs. People in England probably celebrated Valentine's Day as early as the 1400's. Some historians trace the custom of sending verses on Valentine's Day to a Frenchman named Charles, Duke of Orleans. Charles was captured by the English during the Battle of Agincourt in 1415. He was taken to England and put in prison. On Valentine's Day, he sent his wife a rhymed love letter from his cell in the Tower of London.
Many Valentine's Day customs involved ways that single women could learn who their future husbands would be. Englishwomen of the 1700's wrote men's names on scraps of paper, rolled each in a little piece of clay, and dropped them all into water. The first paper that rose to the surface supposedly had the name of a woman's true love.
Also in the 1700's, unmarried women pinned five bay leaves to their pillows on the eve of Valentine's Day. They pinned one leaf to the center of the pillow and one to each corner. If the charm worked, they saw their future husbands in their dreams.
In Derbyshire, a county in central England, young women circled the church 3 or 12 times at midnight and repeated such verses as:
Thursday, February 10, 2011
Twitter Akan Diambil Alih?
INILAH.COM, New York– Eksekutif perusahaan Microblogging Twitter Inc mengadakan pembicaraan "tingkat rendah" dengan eksekutif Facebook Inc dan Google Inc beberapa bulan terakhir, tentang kemungkinan pengambilalihan Twitter.
Hal ini diungkapkan Wall Street Journal, Kamis (10/2). Laporan ini mengatakan bahwa pembicaraan telah berlangsung cukup jauh, meski tidak diketahui arahnya. Namun, valuasi perusahaan diperkirakan mencapai US$ 8-10 miliar.
Desember kemarin, Twitter mendapat dana US$ 200 juta dalam kesepakatan, sehingga nilai perusahaan ketika itu menjadi US$ 3,7 miliar.
Pemodal dari badan usaha pembiayaan Kleiner Perkins Caufield & Byers di Silicon Valley dan investor Twitter saat ini, menggarisbawahi harapan tinggi bahwa para investor ingin memiliki perusahaan jaringan sosial internet.
Google dan Facebook hingga kini belum mengomentari laporan Wall Street Journal. Sedangkan Twitter menolak untuk berkomentar. [ast]
Monday, February 7, 2011
Bagaimana caranya supaya "Buang Angin" (kentut) tidak berbau ???
VIVAnews – Buang angin merupakan aktivitas sangat umum, dan menyehatkan. Walau begitu, Anda bisa merasa malu bila sampai kepergok buang angin di tengah banyak orang, apalagi mengeluarkan suara dan bau tak sedap.
Buang angin merupakan kegiatan yang wajar terjadi karena konsumsi makanan yang menimbulkan pembentukan gas berlebihan di dalam tubuh.
Sedangkan aroma tak sedap yang keluar saat seseorang buang angin, bisa disebabkan sejumlah faktor. Salah satunya karena sisa makanan terlalu lama tersimpan di usus besar, yang pada gilirannya menghasilkan gas berbau busuk.
Tapi jangan khawatir, masih ada cara jitu untuk mengatasi bau tak sedap saat buang angin, dikutip dari Times Of India.
- Batasi konsumsi makanan yang tinggi kadar lemak. Makanan tinggi lemak menghasilkan sejumlah besar karbondioksida dan beberapa di antaranya akan dikeluarkan tubuh dalam bentuk gas.
- Kelebihan karbohidrat dalam diet seseorang dapat menyebabkan masalah gas.
- Mengurangi jumlah udara yang Anda telan. Hindari berbicara dan tertawa sambil makan, karena perilaku seperti ini mengakibatkan menelan udara berlebihan. Makan dan minum perlahan dan mengunyah makanan Anda dengan baik.
- Mengunyah permen karet dan merokok menyebabkan udara yang Anda hirup juga menjadi berlebihan. Akumulasi udara ini menyebabkan kembung, membuat perut tertekan, dan menimbulkan gas.
- Hindari konsumsi makanan pedas karena mereka bisa meningkatkan debit asam lambung yang dapat menimbulkan iritasi.
- Kelebihan konsumsi minuman yang bersifat asam juga perlu dihindari, seperti teh, kopi, minuman bersoda, dan alkohol. Ini cenderung menyebabkan iritasi pada saluran gastro-intestinal. Juga, kurangi kebiasaan minum dengan menggunakan sedotan. Cara ini bisa menyebabkan udara lebih banyak masuk ke dalam saluran pencernaan.
- Kurangi makanan yang menimbulkan gas, seperti kacang-kacangan, kembang kol, kubis, brokoli, kacang, dan pisang.
- Jangan makan tiga kali makan besar di siang hari. Sebaliknya makan lima makanan kecil.
- Setelah makan ada baiknya Anda berjalan-jalan atau melakukan aktivitas seperti menaiki tangga agar kalori terbakar dan tidak menumpuk dalam perut. Aktivitas fisik membantu pencernaan bekerja lebih baik.
Wednesday, January 19, 2011
Kecantikan Paling Menyiksa di Dunia
Istilah bahwa menjadi cantik itu menyakitkan mungkin tak berlebihan. Menilik sejarah, praktik-praktik ekstrim telah terekam dalam tradisi kecantikan di berbagai belahan dunia.
Berikut beberapa praktik ekstrim di dunia kecantikan tradisional, seperti dikutip dari laman roadtickle.com:
1. Mengecilkan kaki
Tradisi ini dipraktikkan sejumlah wanita kelas menengah dan atas di China sebelum abad ke-20. Sejak usia 5-8 tahun, mereka mengikat empat jari kaki, kecuali jempol, ke bawah telapak kaki. Kain yang digunakan untuk mengikat kemudian dijahit untuk mencegah pertumbuhan empat jari tersebut dan membiarkannya menyatu dengan telapak kaki.
Dalam budaya mereka, bentuk kaki kecil adalah lambang kecantikan wanita. Bahkan, dapat meningkatkan gairah seksual pria. Demi mendapat kehormatan di tengah masyarakat, mereka rela mengalami patah tulang dan infeksi selama proses pengikatan.
2. Memanjangkan leher
Bagi suku pedalaman di Paudang, Thailand, memiliki leher panjang akan terlihat anggun dan cantik. Atas nama kecantikan, mereka nekat melakukan hal ekstrem dengan mengenakan kumparan logam di leher. Seiring pertambahan usia, kumparan ditambah sehingga tulang leher bertambah panjang alami.
3. Peregangan bibir
Setiap dua sampai tiga minggu, mereka mengganti piringan dengan diameter lebih besar. Ini berlangsung hingga diameter bibir mencapai 15-25 sentimeter. Tradisi ini biasanya dilakukan para wanita sejak usia 13-16 tahun, atau menjelang pernikahan.
4. Korset ekstrim
Penggunaan korset jangka panjang yang superketat bisa menghasilkan pinggang kecil. Penggunaan korset ini bahkan bisa mengurangi ukuran pinggang wanita sebanyak 7-10 inci secara alami. Kaum wanita pada abad ke-19 dan 20 banyak yang melakukan teknik meratakan perut dengan cara ini. Padahal cara ini sangat berisiko menyebabkan iga retak, kerusakan organ, dan masalah pernapasan.
HOTEL YANG MENIRU BAHTERA NUH UNTUK MENYELAMATKAN DIRI
Bila dilihat dari arsitekturnya pastilah bukan termasuk Hotel Murah, karena pembiayaannya yang besar. Hotel ini termasuk dalam Hotel Berbintang karena fasilitas yang disediakan untuk kenyaman penggang.
Dengan mengandalkan kemampuan dan kepintaran manusia, Ark Hotel bisa didirikan hanya dalam waktu beberapa bulan di seluruh bagian dunia.
Ancaman pemanasan global, saat ketinggian permukaan laut diperkirakan naik secara ekstrim dan menenggelamkan sebagian planet Bumi, menjadi inspirasi perusahaan arsitektur Rusia, Remistudio.
Dalam program arsitektur penanggulangan bencana International Union of Architects, Remistudio merancang sebuah hotel yang bisa berperan sebagai bahtera penyelamat, kalau-kalau bencana dahsyat terjadi. Namanya, Ark Hotel. Bisa didirikan di laut atau darat.
Tak hanya itu, hotel ini juga tahan gempa, dan bisa didirikan di daerah yang berbahaya secara seismik. Arsiteknya mengklaim, desain yang terdiri dari konstruksi busur dan kabel dengan bantalan bisa mendistribusikan berat secara merata saat terjadi lindu.
Ancaman pemanasan global, saat ketinggian permukaan laut diperkirakan naik secara ekstrim dan menenggelamkan sebagian planet Bumi, menjadi inspirasi perusahaan arsitektur Rusia, Remistudio.
Ini mungkin terdengar seperti perpaduan kisah bahtera Nabi Nuh dan cerita film fiksi ilmiah tahun 1970-an. Namun, hotel berbentuk kerang ini memang didesain tahan yang banjir akibat kenaikan ekstrim permukaan air laut. Juga terhadap gelombang. Ark Hotel dapat mengapung dan timbul secara otomatis di permukaan air.
Selain itu, struktur bawah tanahnya berbentuk tempurung, tanpa tepian atau sudut. Hotel raksasa yang mengambang ini diklaim juga sebagai 'biosfer', surga yang nyaman bagi para penghuninya, bahkan saat bencana sekalipun.
Desain hotel futuristik ini menggunakan panel matahari dan instalasi pengumpul air hujan, menjamin ketersediaan energi, juga air bagi para penghuninya.
Lingkungan yang mirip rumah kaca juga memungkinkan tanaman tumbuh subur, membantu meningkatkan kualitas udara dan juga menyediakan makanan.
Selain itu, strukturnya yang tembus pandang membuatnya hemat energi di siang hari. Cukup memanfaatkan energi matahari. Untuk memastikan kualitas cahaya, bingkai kaca dilengkapi pembersih otomatis.
Menurut Alexander Remizov dari Remistudio, ada dua pertimbangan utama dalam desain ini.
"Pertama, meningkatkan pengamanan dan pencegahan terhadap kondisi lingkungan yang ekstrim dan perubahan iklim. Yang kedua adalah melindungi lingkungan alam dari aktivitas manusia," kata dia, seperti dimuat Daily Mail, 10 Januari 2011.
Bahtera ini juga dimaksudkan untuk menjawab tantangan lingkungan global saat ini. Juga untuk mendukung sistem pertahanan hidup.
"Semua tanaman dipilih yang sesuai, efisiensi pencahayaan, dan produksi oksigen. Juga bertujuan untuk menciptakan ruang yang menarik dan nyaman," kata dia.
Remizov menambahkan, atap hotel yang transparan menjamin ada cukup cahaya bagi tanaman dan untuk menerangi interior.
Perancangnya mengklaim, Ark Hotel bisa didirikan hanya dalam waktu beberapa bulan di seluruh bagian dunia. "Bagian-bagiannya bisa disatukan dalam waktu tiga sampai empat bulan," kata Remizov.
Hingga kini hotel ini masih berbentuk rancangan, para arsiteknya sedang mencari investor untuk membuatnya nyata. Selain jadi hotel yang nyaman untuk rehat, Ark Hotel bisa menjelma menjadi lokasi pengungsian di masa depan. Tentu biaya pembangunan hotel ini sangat besar, sehingga bukan termasuk Hotel Murahan atau Penginapan, ini merupakan Hotel Berbintang yang dapat menyenangkan Anda dan Menyelamatkan Anda.
Saturday, December 4, 2010
REDD Plus | RI Ajak Negara-negara Besar Terlibat
Pemerintah Indonesia memperluas keterlibatan negara-negara besar untuk mendukung progam pengurangan emisi dari pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan (REDD+). Kerja sama Indonesia sebelumnya dengan pemerintah Norwegia akan ditambah lagi dengan Kanada, Amerika Serikat, Inggris dan Australia.
Hal itu diungkapkan Juru Bicara Wakil Presiden Boediono, Yopie Hidayat kepada pers, seusai mendampingi Wapres bertemu dengan Menteri Keuangan Kanada James H Flaherty di Istana Wapres, Jakarta, Selasa (9/11/2010).
"Salah satu materi yang dibahas Wapres dengan Menkeu Kanada di antaranya tawaran Wapres agar Kanada ikut serta dalam program pengurangan emisi di Indonesia melalui program REDD+," ujar Yopie.
Menurut Yopie, meskipun tertarik, pemerintah Kanada akan mempelajari lebih dulu program tersebut. "Menkeu Kanada mengakui masih akan melihat lagi tawaran tersebut mengingat Kanada sendiri baru 10 persen pengurangan emisinya," katanya.
Selain dengan Norwegia, tambah Yopie, Indonesia juga sudah menawarkan Amerika Serikat, Inggris, dan Australia. "Mereka semuanya menyatakan minatnya," kata Yopie.
Sebagaimana diketahui, pada kunjungan kerjanya di Oslo, Norwegia, Mei silam, pemerintah Indonesia dan Norwegia menandatangani perjanjian mengenai program REDD+. Untuk pelaksanaan program tersebut, pemerintah Norwegia menjanjikan komitmen dana sebesar 1 miliar dollar AS apabila Indonesia melakukan pengurangan emisi.
Di tempat yang sama Kepala Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangungan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto, yang juga Ketua Satuan Tugas Pembentukan Lembaga REDD+ mengatakan kemajuan kerja sama dengan Norwegia sudah sangat maju mengenai tindak lanjut REDD+.
"Sekarang kita dalam proses memilih satu dari sembilan provinsi yang akan dijadikan proyek utama pengurangan emisi," ujarnya.
Menurut Kuntoro, dari sebelumnya lima provinsi kini ditambah menjadi sembilan provinsi. Kelima provinsi itu adalah Riau, Aceh, Papua, Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat. Ada pun provinsi tambahan lainnya di antaranya adalah Papua Barat. Jambi dan Sumatera Selatan dan Kalimantan Tengah.
"Kita juga sekarang dalam proses pembentukan lembaganya dan menyiapkan organisasi yang akan memonitor, melaporkan dan melakukan verifikasi atas pengurangan emisi yang dilakukan melalui deforestasi dan pencegahan perusakan hutan," ujarnya.
Satgas, menurut Kuntoro, juga telah menyiapkan mekanisme pengaturan keuangannya untuk pengelolaan REDD+. "Pemilihan provinsi akan dilakukan akhir tahun ini," katanya.
Sumber : Kompas
Manfaat Hutan dalam Perdagangan Karbon di Indonesia |
Sosialisasi Pelaksanaan REDD-Plus Indonesia di Tingkat Provinsi dan Kabupaten |
Konferensi Kopenhagen titik tolak baru kerja sama internasional dalam penanggapan perubahan iklim |
Indonesia gagal memperoleh manfaat dari perdagangan karbon lewat jalur clean development mechanism (CDM) Kegagalan itu membuat Indonesia beralih ke jalur reduced emission from deforestation and degradation (REDD). |
REDD Plus | Indonesia Perluas Kerja Sama Tak Hanya Norwegia
Pemerintah Indonesia memperluas keterlibatan negara-negara besar untuk mendukung program pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi lahan.
Kerja sama Indonesia sebelumnya dengan Pemerintah Norwegia untuk mendukung program Reducing Emission from Deforestation and Degration (REDD+) akan ditambah lagi dengan Kanada, Amerika Serikat, Inggris, dan Australia.
Hal itu diungkapkan Juru Bicara Wakil Presiden Boediono Yopie Hidayat kepada pers seusai mendampingi Wapres bertemu dengan Menteri Keuangan Kanada James H Flaherty di Istana Wapres di Jakarta, Selasa (9/11).
”Salah satu materi yang dibahas Wapres dengan Menkeu Kanada di antaranya adalah tawaran Wapres agar Kanada ikut serta dalam program pengurangan emisi di Indonesia melalui program REDD+,” ujar Yopie.
Menurut Yopie, meski tertarik, Pemerintah Kanada akan mempelajari lebih dulu program tersebut. ”Menkeu Kanada mengakui masih akan melihat lagi tawaran tersebut, mengingat Kanada sendiri baru 10 persen bisa mengurangi emisinya,” ucapnya.
Selain dengan Norwegia, menurut Yopie, Indonesia juga sudah menawarkan program yang sama kepada Amerika Serikat, Inggris, dan Australia. ”Mereka semuanya menyatakan minatnya,” ungkap Yopie.
Sebagaimana diketahui, pada kunjungan kerjanya di Oslo, Norwegia, Mei silam, Pemerintah Indonesia dan Norwegia menandatangani perjanjian (letter of intent) terkait dengan program REDD+.
Untuk pelaksanaan program tersebut, Pemerintah Norwegia memberikan komitmen dana sebesar 1 miliar dollar AS apabila Indonesia berhasil melakukan pengurangan emisi dalam dua tahun.
Di tempat yang sama, Kepala Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto yang juga Ketua Satuan Tugas Pembentukan Lembaga REDD+ mengatakan, kemajuan kerja sama dengan Norwegia sudah sangat maju mengenai tindak lanjut REDD+.
”Sekarang kita dalam proses memilih satu dari sembilan provinsi yang akan dijadikan proyek utama pengurangan emisi,” ujar Kuntoro. Dia menambahkan, dari sebelumnya lima provinsi kawasan hutan yang disiapkan untuk REDD+, kini telah bertambah menjadi sembilan provinsi.
Kelima provinsi itu adalah Riau, Aceh, Papua, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat. Adapun provinsi tambahan lainnya di antaranya adalah Papua Barat, Jambi, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Tengah.
”Kami juga sekarang dalam proses pembentukan lembaganya dan menyiapkan organisasi yang akan memonitor, melaporkan, dan melakukan verifikasi (MRV) atas pengurangan emisi yang dilakukan melalui deforestasi dan pencegahan perusakan hutan,” ujarnya.
Satuan tugas untuk program tersebut, menurut Kuntoro, juga telah menyiapkan mekanisme pengaturan keuangan untuk pengelolaan REDD+. ”Pemilihan provinsi akan dilakukan pada akhir tahun ini,” ujar Kuntoro.
Saat ini Indonesia sedang menyiapkan diri untuk bisa menyajikan program itu pada Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim, Pertemuan Para Pihak ke-16 (COP-16) di Cancun, Meksiko, yang merupakan pertemuan penting untuk menetapkan langkah global menghadapi pemanasan global. (HAR)
Sumber : Kompas
Manfaat Hutan dalam Perdagangan Karbon di Indonesia |
Sosialisasi Pelaksanaan REDD-Plus Indonesia di Tingkat Provinsi dan Kabupaten |
Konferensi Kopenhagen titik tolak baru kerja sama internasional dalam penanggapan perubahan iklim |
Indonesia gagal memperoleh manfaat dari perdagangan karbon lewat jalur clean development mechanism (CDM) Kegagalan itu membuat Indonesia beralih ke jalur reduced emission from deforestation and degradation (REDD). |
Indonesia Perjuangkan REDD Plus di Cancu
Indonesia memiliki target memperjuangkan kesepakatan Reduction Emission Degradation Deforestation Plus (REDD+) di konvensi tentang perubahan iklim (UNFCCC) yang diselenggarakan pada 27 November-10 Desember 2010 di Cancun, Meksiko dan dibuka secara resmi Senin ini.
"Di Cancun kita tidak akan bicara legally banding lagi. Kalau kita mampu menggolkan REDD+ ini sudah lumayan karena REDD+ konsepnya betul-betul murni dari Indonesia," kata Menteri Lingkungan Hidup (MenLH) Gusti Muhammad Hatta di Jakarta, Senin (29/11/2010).
REDD adalah skema alternatif untuk memangkas emisi gas rumah kaca menghadapi perubahan iklim yang belakangan ini menjadi permasalahan global dan mulai dirasakan dampaknya. Pertemuan terakhir di Nagoya, kemitraan belum mencapai kesepakatan maksimal sehingga diharapkan dapat diwujudkan kesepakan di Cancun.
Dalam pertemuan tingkat tinggi di Cancun tersebut diharapkan ada kemajuan, sehingga menjadi jembatan untuk kesuksesan pelaksanaan UNFCCC ke-17 mendatang di Afrika Selatan.UNFCCC di Cancun Meksiko akan membahas masalah mitigasi, adaptasi dan transfer teknologi yang akan dimanfaatkan menghadapi masalah perubahan iklim yang melanda dunia.
Sementara, menurut Menteri LH, Indonesia ingin REDD+ segera bisa diimplementasikan namun sampai saat ini masih menjalani persiapan terutama terkait pengukuran emisi sehingga bisa jelas pembayarannya.
Terkait implementasi tersebut, Indonesia sudah berkomitmen tidak lagi memberi izin baru untuk pemanfaatan hutan alam pada 2011, terutama lahan gambut karena emisi yang dihasilkan sangat besar.
Menurutnya, Kementerian Lingkungan Hidup terus mendorong agar pemanfaatan hutan tidak hanya kayu saja tapi juga memperhitungkan jasa lingkungan yang dihasilkan hutan tersebut seperti udara, air maupun jasa rekreasi.
Sedangkan terkait target reduksi emisi yang juga belum memiliki kesepakatan, Indonesia berupaya agar dapat ditempuh melalui pertemuan bilateral dengan target negara-negara maju.
"Kita tidak mau debat terus berjalan, hutan terus rusak tapi Indonesia tidak mendapat apa-apa. Maka saya dalam setiap pertemuan melakukan pendekatan secara bilateral agar segera disepekati," katanya.
Sumber : Kompas
Manfaat Hutan dalam Perdagangan Karbon di Indonesia |
Sosialisasi Pelaksanaan REDD-Plus Indonesia di Tingkat Provinsi dan Kabupaten |
Konferensi Kopenhagen titik tolak baru kerja sama internasional dalam penanggapan perubahan iklim |
Indonesia gagal memperoleh manfaat dari perdagangan karbon lewat jalur clean development mechanism (CDM) Kegagalan itu membuat Indonesia beralih ke jalur reduced emission from deforestation and degradation (REDD). |
KERUSAKAN HUTAN
HUTAN INDONESIA
- TIPE-TIPE HUTAN TROPIS
- STRUKTUR HUTAN HUJAN TROPIS
- KONDISI HUTAN TROPIS INDONESIA
- DEFINISI HUTAN
- DEFINISI HUTAN ALAM
- DEFINISI HUTAN PRIMER
- DEFINISI HUTAN SEKUNDER
- DEFINISI HUTAN RAWA
- DEFINISI HUTAN PERDU
- DEFINISI HUTAN PERAWAN
- DEFINISI HUTAN PEGUNUNGAN
- DEFINISI HUTAN PANTAI
- DEFINISI HUTAN MUSIM
- DEFINISI HUTAN KEMASYARAKATAN
- DEFINISI HUTAN KONVERSI
- DEFINISI HUTAN LINDUNG
- DEFINISI HUTAN MANGROVE
- DEFINISI HUTAN KLIMAKS
- DEFINISI HUTAN TANAMAN
- DEFINISI HUTAN TANAMAN INDUSTRI (HTI)
- DEFINISI HUTAN KOTA
- DEFINISI DEGRADASI HUTAN
- DEFINISI DEFORESTASI
- DEFINISI REBOISASI DAN PENGHIJAUAN
- DEFINISI KONSERVASI TANAH
- MANFAAT DAN FUNGSI HUTAN LINDUNG
- FORMASI EKOSISTEM HUTAN
- EKOSISTEM HUTAN HUJAN TROPIS
- EKOSISTEM HUTAN MUSIM
- EKOSISTEM HUTAN PANTAI
- EKOSISTEM HUTAN PAYAU ATAU MANGROVE
- EKOSISTEM HUTAN RAWA
- EKOSISTEM HUTAN GAMBUT
- EKOSISTEM HUTAN TANAMAN