Friday, November 5, 2010
Korban Tewas Merapi Mencapai 122 Orang
inilah.com/Wirasatria
Gelombang gas panas yang mengalir di sisi Gunung Merapi pada hari Jumat, menerjang rumah, ternak dan penduduk desa di jalan.
Korban tewas setelah letusan gunung berapi terbesar di abad ini melonjak menjadi 122 orang. Desa yang paling parah, Bronggang diliputi berjarak 15 km dari kawah api masih diliputi awan panas, hanya beberapa meter dari zona bahaya yang ditetapkan pemerintah.
Jumlah korban meninggal Merapi diinformasikan Staf Khusus Kepresidenan Bidang Bencana dan Bantuan Sosial, Andi Arief kepada INILAH.COM, Sabtu (6/11/2010).
"Update data korban sampai saat ini pukul 08.00 WIB, Sabtu (6/11) di Rumah Sakit Sarjito, korban meninggal bertambah 3 orang, total 112 orang," ujarnya. [cms]
Sumber : inilah.com
Awan Petruk Merapi
Awan menyerupai bentuk kepala petruk, tokoh punakawan dalam dunia pewayangan yang muncul di sela-sela letusan Gunung Merapi bukan saja pertanda buruk, namun sebuah isyarat yang tak bisa dianggap remeh.
"Awan berbentuk Petruk itu pertanda riil. Kita diingatkan, karena gejolak di negeri ini sudah pada kondisi yang memprihatinkan. Dibutuhkan kebersamaan. Jangan hanya menyalahkan satu elemen masyarakat atau para pemimpin saja," tutur Ki Kusumo.
Menurutnya, keberadaan Gunung Merapi sampai saat ini masih memiliki aura mistis yang kuat. Mempunyai energi metafisika yang luar biasa. Hal itu didukung masyarakat sekitar yang kental dengan hal-hal berbau supranatural. Jadi kejadian aneh yang timbul, bisa dikaitkan dengan fenomena alam yang akan terjadi dikemudian hari.
"Setidaknya, kita bisa menebak apa yang akan terjadi. Misalnya, terkait dengan bencana beruntun yang terus mengguncang bumi pertiwi ini," imbuhnya. Dalam mata batinnya, Ki Kusumo melihat bahwa letusan Merapi masih akan terus terjadi hingga menjelang pergantian tahun.
Bencana lain yang tak kalah dahsyat juga akan mewarnai negeri ini. Bencana beruntun atau letusan gunung yang dianggap sebagai kunci dari gunung berapi di Indonesia ini adalah kado akhir tahun.
"Bencana ini bisa dijadikan alat introspeksi, sehingga ditahun depan bangsa Indonesia akan lebih cermat dalam menghargai alam. Kita mulai dari diri kita dan dari lingkungan dimana kita tinggal, untuk lebih menyayangi lingkungan," ujar Ki Kusumo. [fl]
Sumber : inilah.com
Thursday, November 4, 2010
Ponimin : Kandidat Kuat Juru Kunci Gunung Merapi yang Baru
Ponimin, dikenal sebagai pawang hujan, tempat konsultasi tentang hari baik, dan juga tokoh agama yang suka diminta warga untuk memimpin pengajian dan selamatan.
"Gusti Kanjeng Ratu Hemas meminta saya menggantikan Mbah Maridjan," ujar Ponimin saat ditemui wartawan di rumah dr Ana Ratih Wardani, di Kaliadem, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman.
Ponimin merupakan warga asli Merapi. Pria yang menurut warga kuat berzikir ini, telah memiliki 2 cucu ini menjadi abdi dalem Keraton Yogyakarta sejak 2001. GKR Hemas, istri dari Sri Sultan HB X, datang menengok pengungsi Merapi. Saat itu Hemas mendengar cerita dari Ponimin. Setelah itu Hemas meminta Ponimin untuk meneruskan tugas Mbah Maridjan sebagai kuncen Merapi.
"Tapi saya tidak bisa memberikan jawaban sekarang, rumah saya yang saya tinggali hancur," ujar Ponimin yang juga biasa dipanggil Mbah Ponimin.
Dilihat dari penampilannya, nuansa mistik tampak melekat pada Ponimin. Tasbih terkalung di pergelangan tangannya. Dua buah cincin akik melingkar di jari manis dan tengahnya.
"Untuk menjadi juru kunci Merapi, saya ada 3 syarat. Pertama, soal rumah saya yang hancur tentu saya harus berikhtiar, yang kedua izin dari Allah dan istri saya, yang ketiga semuanya itu harus terpenuhi," jelas pria berkumis ini.
Menurutnya pula, saat ini jabatannya sebagai abdi dalem Kraton Yogyakarta hanya pada tingkat jajar. Posisi itu masih jauh dengan kuncen Merapi, ada 3 golongan di atas posisinya sekarang untuk menjadi juru kunci.
"Jabatan saya masih jauh di bawah," ujar Ponimin yang mengaku jarang berkomunikasi dengan Mbah Maridjan.
Rumah milik Ponimin hanya berjarak 200 meter dari rumah Mbah Maridjan, namun beda dusun. Baik Mbah Maridjan dan Ponimin sama-sama dituakan di kawasan Merapi.
Ada Istana Megah dan Panembahan Senopati di Merapi
Bagi Ponimin, pria yang menjadi kandidat kuat pengganti Mbah Maridjan, Merapi bukanlah gunung biasa. Di matanya, gunung berapi paling aktif di Indonesia itu sebenarnya adalah kraton megah yang dihuni Panembahan Senopati.
"Merapi adalah kraton, kraton yang sangat besar. Tahun 1994, saya pernah dapat bisikan dan mengikuti bisikan ke arah atas Merapi," cerita Ponimin saat ditemui wartawan.
Ponimin mengatakan, bisikan itu memintanya untuk memejamkan mata. Nah saat matanya dibuka, Ponimin mengaku melihat sebuah istana nan megah dengan latar putih.
"Di dalam Istana banyak diisi jin dan juga tokoh kerajaan. Di atas istana ada panembahan Senopati," katanya.
Namun Poniman tidak ingin memaksakan 'keyakinannya' itu kepada orang lain. "Bagi saya Merapi adalah kraton," lanjutnya.
Selama ini, Ponimin dikenal sebagai 'orang pintar' kedua setelah Mbah Maridjan. Setelah Mbah Maridjan meninggal terkena awan panas, Kraton Yogyakarta meminta Ponimin sebagai penjaga Merapi.
"Penunggu Merapi, lelaki tua penghuni Merapi, yang datang menemui saya suka memberi tahu kalau kemudian akan ada wedhus gembel dan daerah mana saja yang kena," katanya.
Lelaki tua yang disebut Ponimin itu, yang pernah mengatakan, Istana Merapi itu menyebut awan panas sebagai sampah Merapi. "Waktu kejadian lalu, si Mbah memberi tahu saya kalau dia akan membuang sampah ke emperan Maridjan dan di daerah pipa, dekat Kaliadem sebelah selatan. Itu kan sudah terbukti ke daerah Mbah Maridjan," terangnya.
Sebelum Wedhus Gembel Datang, Ponimin Mengaku Ditemui 'Penguasa' Merapi
Ponimin mengaku ditemui 'penguasa' Merapi atau makhluk gaib penunggu Merapi beberapa hari sebelum musibah awan panas terjadi. Sosok lelaki tua berbaju lurik dan berblangkon khas Jawa itu meminta Ponimin membuat bubur merah dan putih.
"Sabtu 23 Oktober pagi, saya didatangi si Mbah. Dia bilang mau menghancurkan lereng Merapi di empat penjuru, menggunakan kekuatan api, air, tanah, dan angin," cerita Ponimin saat ditemui wartawan di rumah dr Ana Ratih Wardani, di Kaliadem, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman.
Namun si Mbah berjanji tidak akan menghancurkan tanah di sekitar Merapi asalkan Ponimin maum membuat bubur merah dan putih. Namun bubur itu bukanlah bubur biasa. Air pembuat bubur harus diambil dari 7 mata air yang berbeda.
"Kata si Mbah kalau mau selamat mesti membuat sesajen bubur merah dan putih yang airnya harus dari 7 mata air. Kemudian bubur harus didoakan doa nurbuat dan selamat," kata pria 50 tahun ini.
Ponimin mengaku, ini bukan kali pertamanya si Mbah menemuinya. Sosok gaib itu sudah mulai 'dikenalnya' sejak 1994.
Dalam 'kunjungannya' kali ini, si Mbah juga berpesan, bubur merah dan putih tersebut harus dimakan Ponimin dan keluarga. Selain itu, Ponimin juga diminta membuat ketupat kuning dan digantung di depan rumah.
"Setelah mendapat peunjuk itu, segera menghubungi teman-teman saya, saya katakan boleh percaya atau tidak," kata Ponimin. Ponimin lantas membuat apa yang diminta oleh lelaki tua misterius itu.
"Selasa pagi (26/10), si Mbah datang lagi dan dia bilang akan menunda untuk meminta korban," terang lelaki yang selalu memegang tasbih di tangan kanannya ini.
Namun sore hari, lelaki tua itu datang menemui istrinya dan memberi peringatan. Hingga kemudian datang awan panas, Ponimin, 2 anak, menantu dan 2 cucunya bersembunyi di balik mukena istrinya Yati. Ajaib mereka selamat, dan kemudian pergi meninggalkan lokasi dengan estafet memakai alas bantal karena tanah terasa panas.
Pengalaman ajaib itu membuatnya menjadi kandidat kuat menggantikan Mbah Maridjan sebagai juru kunci Merapi. Namun Ponimin mengaku masih belum bisa mengambil sikap.
Selama ini, Ponimin dikenal warga lereng Merapi sebagai orang pintar kedua setelah Mbah Maridjan. Dia biasa dimintai tolong warga untuk menentukan hari baik, mengusir setan, dan juga menjadi pawang hujan.
Istri Ponimin Sering Difitnah Punya Pesugihan
Istri kandidat kuat pengganti juru kunci Gunung Merapi Mbah Maridjan, Mbah Ponimin, Yati (42), dikenal rajin mengaji. Namun, Yati seringkali diterpa fitnah dan digosipkan memiliki pesugihan.
"Selama di sana, saya banyak menerima fitnah. Banyak orang yang menduga saat saya mengaji, saya menyedot kekayaan orang lain dan banyak juga yang menduga saya punya pesugihan," kata Yati.
Hal ini disampaikan Yati kepada detikcom di kediaman dokter Ana, di Dusun Ngenthak, Umbulmartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta).
Yati mengaku rajin mengaji hanya untuk dakwah. Ia ingin mengislamkan penduduk yang belum mengenal Islam.
Kehidupan Yati dan Ponimin yang tinggal di Dusun Kaliadem, Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, bisa dibilang lumayan berada. Yati sempat menerima banyak bantuan dari sejumlah pihak saat Gunung Merapi meletus pada tahun 2006.
"Tahun 2006, pasca letusan merapi, banyak orang yang mau masuk Islam. Tetapi, setelah itu (aman) saya kembali menerima banyak fitnah. Ketika tahun 2006, mungkin banyak orang yang tidak percaya kepada saya karena waktu itu rumah saya memang tidak dilalui wedhus gembel," papar perempuan berkerudung warna putih dan mengenakan daster warna ungu ini.
Yati bersyukur keluarganya selamat dari amukan awan panas pada Selasa 26 Oktober 2010 pukul 17.02 WIB. "Tetapi saat ini, rumah saya dilalui wedhus gembel apalagi rumah saya di paling atas. Namun, nyatanya saya dan keluarga selamat," ujar Yati.
Ibunda dari Ilham Galih Habibi (5) ini berharap, dengan bencana Gunung Merapi ini masyarakat semakin yakin akan kebesaran Sang Pencipta.
"Saya berharap dengan ini, orang yakin akan kebesaran Allah," kata Yati.
Sumber : detik.com
Abu Letusan Gunung Merapi Sampai Tasikmalaya
"Awalnya warga tidak tahu abu apa itu, tapi mulai ramai dibicarakan setelah pada pagi hari banyak abu menempel di kolam," kata Jajang (30) warga Kawalu, Kota Tasikmalaya.
Abu letusan gunung Merapi itu kata Jajang banyak menempel di air kolam warga, bahkan menempel di daun dan pohon, namun tidak terlalu tebal.
Banyaknya abu bertebaran di Kota Taskmalaya itu, kata Jajang menjadi perhatian khusus bagi warga setempat, apalagi warga yang biasanya pagi-pagi pergi ke pasar menyempatkan waktu melihat abu yang menempel disetiap benda dan kolam.
"Ketahuannya shubuh, saat warga mau ke air melihat kolam banyak abu," kata Jajang.
Sementara itu di pusat Kota Tasikmalaya, daerah Pancasila, hujan abu tampak terlihat menjelang dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, abu tersebut menempel di kaca mobil dan teras rumah.
Dede Ibin warga Padasuka, Pancasila, Kecamatan Tawang mengatakan hujan abu tersebut memang terlihat tipis, namun menjelang pagi abu tersebut tampak terlihat tebal menempel di setiap genting rumah warga.
"Kaca mobil saya saja banyak nempel abu, cukup tebal, abu juga banyak yang menempel di daun-daun," katanya.
Selain wilayah Tasikmalaya, abu letusan Gunung Merapi tersebut sampai ke sebagian wilayah Kabupaten Ciamis. Namun keberadaan abu tersebut tidak mengganggu aktivitas warga yang pergi ke sekolah maupun bekerja dan warga tetap beraktifitas tanpa menggunakan masker penutup hidung.
Kekuatan Mistis Gunung Merapi
NAMA gunung Merapi sudah cukup populer di telinga masyarakat Indonesia. Sesuatu yang berkaitan keberadaan gunung Merapi kerap dikaitkan dengan hal-hal berbau misteri, di antaranya keberadaan makhluk-makhluk gaib penguasa dan penghuni gunung Merapi. Hal ini tidaklah berlebihan, karena hasil investigasi membuktikan bahwa masyarakat setempat yakin kalau penghuni dan penguasa gunung Merapi memang ada.
Mereka memanggilnya dengan sebutan Eyang Merapi. "Bapak lihat bukit kecil di atas itu? Itu namanya gunung Wutah, gapuranya atau pintu gerbangnya kraton Eyang Merapi". Sebaris kalimat dengan nada bangga itu meluncur begitu saja dari Bangat, seorang penduduk asli Kinahrejo Cangkrinagan Sleman, sesaat setelah kami menapaki sebuah ara tandus berbatu tanpa hiasan pepohonan sebatang pun.
Masyarakat setempat meyakini, kawasan wingit yang diapit oleh dua buah gundukan kecil itu memang dikenal sebagai pelatarannya keraton Eyang Merapi. Untuk naik ke sana, diingatkan agar uluk salam, atau sekadar minta permisi begitu di atasnya. "Kulo nuwun Eyang, kulo ingkang sowan, sumangga silakna rikma niro," imbuh istri Bangat, Suharjiyah, sembari menuntun kami untuk menirukan lafal tersebut.
Tenyu saja, imbauan sepasang suami istri yang tubuhnya kian keriput dimakan usia itu bukan tanpa alasan. Menurutnya, sang penguasa kraton Merapi sangat tersinggung bila ada pendatang baru yang neko-neko (berbuat macam-macam), pethakilan (bertingkah tidak senonoh) tanpa memberi uluk salam (permisi). Hal-hal tersebut jika dilanggar akibatnya akan sangat fatal. "Mereka yang sama sekali tidak mengubris pakem kultur tersebut jelas akibatnya akan fatal, biasanya akan tersesat hingga kecebur jurang," tegas Bangat.
Satu hal yang perlu diingat, setiap pendatang baru di kawasan Kinahrejo niscaya bakal celaka bila sampai menyakiti hati penduduk setempat. "Nantinya bisa-bisa kuwalat jadinya," imbuh Bangat. Sekejam itukah? "Sebenarnya sih enggak. Cuma memang, Eyang Merapi itu nggak suka kalau kampung sini (Kinahrejo, Red) jadi sasaran perbuatan yang nggak terpuji. Masalahnya, warga sini sebetulnyakan masih termasuk rakyatnya kraton Eyang Merapi. Nggak percaya? Coba saja Bapak perhatikan dan tanyakan kepada warga sini, apa pernah wilayah ini terkena semburan lahar panas Merapi? Pasti jawab mereka tidak," terang Bangat.
Ditambahkan, beberapa warga setempat menggambarkan sosok penguasa kraton Merapi dengan makhluk yang menyeramkan, namun berhati mulia dan tidak bermaksud jahat, "Dia adalah pengayom masyarakat setempat," tandas Suharjiyah. Besarnya rasa percaya masyarakat setempat terhadap keberadaan Eyang Merapi membuat mereka yakin bahwa akan hal-hal yang mistis yang terjadi menimpa masyarakat. Misalnya, pintu gerbang kramat, penduduk yang tinggal di lereng gunung Merapi itu percaya bahwa pintu gerbang tersebut penangkal dari segala marabahaya.
Pintu gerbang yang berdiri selama 9 abad itu nyaris pernah tersentuh bencana gunung Merapi. Padahal secara teknis daerah tersebut termasuk daftar daerah bahaya. Hal itu juga tak lepas dari keberadaan dua buah bukit (Wutah dan Kendit) yang berfungsi sebagai benteng desa-desa sekitar Kinahrejo. "Bukit Kendit maupun bukit Wutah itu kan masih masuk dalam wilayah kekuasan Eyang Merapi. Itukan pasebannya (tempat untuk menghadap raja) kraton Eyang Merapi. Jadi nggak mungkin Eyang akan tega membinasakan orang yang memang sudah lama mendiami tempat sekitar itu," Bangat menjelaskan lebih jauh.
Memang, dibandingkan penduduk desa lainnya, nasib penghuni desa Kinahrejo dan sekitarnya termasuk yang beruntung. Selain merupakan desa yang nyaris selalu luput dari ancaman bahaya lahar panas Merapi, desa yang konon termasuk desa kesayangan Eyang Merapi itu juga menjadi sebuah reresentasi dari sebuah suasana kehidupan yang serba nyaman dan tentram.
Tak aneh kalau dikemudian hari kerap muncul sindirin dikalangan penduduk setempat kepada warga diwilayah barat daya gunung Merapi yang kerap jadi langganan bencana lahar. "Kalau ingin hidup tenang tentram, pindahlah kemari. Eyang Merapi kan selalu melindungi kami," ujar Wardiyah, salah seorang warga yang mengaku penduduk asli desa Kinahrejo.
Ucapan Wardiyah tersebut memang ada benarnya. Penduduk desa Kinahrejo seolah telah mendapat garansi dari Eyang Merapi. Pendek kata, selagi mereka patuh terhadap segala peraturan yang ada misalnya selalu mempersembahkan bulu bekti berupa persembahan sesajian serta selalu melakukan ritual labuhan setiap tahunnya, mereka yakin dan optimis bahwa mereka akan senantiasa terhindar dari ancaman letusan Merapi.
Sumber : pos metro balikpapan
Wednesday, November 3, 2010
Gunung Merapi di Tengah Pulau Jawa
Merapi (ketinggian puncak 2.968 m dpl, per 2006) adalah gunung berapi di bagian tengah Pulau Jawa dan merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia. Lereng sisi selatan berada dalam administrasi Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sisanya berada dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Magelang di sisi barat, Kabupaten Boyolali di sisi utara dan timur, serta Kabupaten Klaten di sisi tenggara. Kawasan hutan di sekitar puncaknya menjadi kawasan Taman Nasional Gunung Merapi sejak tahun 2004.
Gunung ini sangat berbahaya karena menurut catatan modern mengalami erupsi (puncak keaktifan) setiap dua sampai lima tahun sekali dan dikelilingi oleh pemukiman yang sangat padat. Sejak tahun 1548, gunung ini sudah meletus sebanyak 68 kali. Kota Yogyakarta adalah kota besar terdekat, berjarak sekitar 27 km dari puncaknya, dan masih terdapat desa-desa di lerengnya sampai ketinggian 1700 m dan hanya 4 km jauhnya dari puncak. Gunung ini adalah salah satu dari enam belas gunung api dunia yang termasuk dalam proyek Gunung Api Dekade Ini (Decade Volcanoes).Tuesday, November 2, 2010
Taman Nasional Gunung Merapi
Taman Nasional Gunung Merapi adalah sebuah taman nasional (sering disingkat TN) yang terletak di Jawa bagian tengah. Secara administrasi kepemerintahan, wilayah taman nasional ini masuk ke dalam wilayah dua propinsi, yakni Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Penunjukan kawasan TN Gunung Merapi dilakukan dengan SK Menhut 134/Menhut-II/2004 tanggal 4 Mei 2004. Tujuan pengelolaannya adalah perlindungan bagi sumber-sumber air, sungai dan penyangga sistem kehidupan kabupaten/kota-kota Sleman, Yogyakarta, Klaten, Boyolali, dan Magelang. Sementara ini, sebelum terbentuknya balai pengelola taman nasional, TN G Merapi berada di bawah pengelolaan Balai KSDA (Konservasi Sumber Daya Alam) Yogyakarta.
Letak dan luas
Posisi kawasan TN Gunung Merapi adalah di antara koordinat 07°22'33" - 07°52'30" LS dan 110°15'00" - 110°37'30" BT. Sedangkan luas totalnya sekitar 6.410 ha, dengan 5.126,01 ha di wilayah Jawa Tengah dan 1.283,99 ha di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kawasan TN G Merapi tersebut termasuk wilayah kabupaten-kabupaten Magelang, Boyolali dan Klaten di Jawa Tengah, serta Sleman di Yogyakarta.
Sejarah kawasan
Hutan-hutan di Gunung Merapi telah ditetapkan sebagai kawasan lindung sejak tahun 1931 untuk perlindungan sumber air, sungai dan penyangga sistem kehidupan kabupaten/kota Sleman, Yogyakarta, Klaten, Boyolali, dan Magelang.
Sebelum ditunjuk menjadi TNG Merapi, kawasan hutan di wilayah yang termasuk propinsi DI Yogyakarta terdiri dari fungsi-fungsi hutan lindung seluas 1.041,38 ha, cagar alam (CA) Plawangan Turgo 146,16 ha; dan taman wisata alam (TWA) Plawangan Turgo 96,45 ha. Kawasan hutan di wilayah Jateng yang masuk dalam wilayah TN ini merupakan hutan lindung seluas 5.126 ha.
Deskripsi fisik wilayah
Topografi
Wilayah TN G Merapi berada pada ketinggian antara 600 - 2.968 m dpl. Topografi kawasan mulai dari landai hingga berbukit dan bergunung-gunung. Di sebelah utara terdapat dataran tinggi yang menyempit di antara dua buah gunung, yakni Gunung Merapi dan Gunung Merbabu di sekitar Kecamatan Selo, Boyolali.
Di bagian selatan, lereng Merapi terus turun dan melandai hingga ke pantai selatan di tepi Samudera Hindia, melintasi wilayah kota Yogyakarta. Pada sebelum kaki gunung, terdapat dua bukit yaitu Bukit Turgo dan Bukit Plawangan yang merupakan bagian kawasan wisata Kaliurang.
Jenis tanah
Jenis-jenis tanah di wilayah ini adalah regosol, andosol, alluvial dan litosol. Tanah regosol yang merupakan jenis tanah muda terutama berada di wilayah Yogyakarta. Bahan induk tanah adalah material vulkanik, yang berkembang pada fisiografi lereng gunung. Jenis tanah andosol ditemukan di wilayah-wilayah kecamatan Selo dan Cepogo, Boyolali.
Iklim
Tipe iklim di wilayah ini adalah tipe C menurut klasifikasi curah hujan Schmidt dan Ferguson, yakni agak basah dengan nilai Q antara 33,3% - 66%. Besar curah hujan bervariasi antara 875 - 2527 mm pertahun. Variasi curah hujan di tiap-tiap kabupaten adalah sbb.:
- Magelang: 2.252 – 3.627 mm/th
- Boyolali: 1.856 – 3.136 mm/th
- Klaten : 902 – 2.490 mm/th
- Sleman : 1.869,8 – 2.495 mm/th
Hidrologi
Wilayah Gunung Merapi merupakan sumber bagi tiga DAS (daerah aliran sungai), yakni DAS Progo di bagian barat; DAS Opak di bagian selatan dan DAS Bengawan Solo di sebelah timur. Keseluruhan, terdapat sekitar 27 sungai di seputar Gunung Merapi yang mengalir ke tiga DAS tersebut.
Kekayaan biologis
Ekosistem Merapi secara alami merupakan hutan tropis pegunungan yang terpengaruh aktivitas gunung berapi. Beberapa jenis endemik di antaranya adalah saninten (Castanopsis argentea), anggrek Vanda tricolor, dan elang jawa (Spizaetus bartelsi). Taman nasional ini juga merupakan tempat hidup macan tutul (Panthera pardus).Wednesday, October 27, 2010
www.irwantoshut.com has been suspended file-file pindah ke irwantoshut.co.cc
Selain itu ada beberapa subdomain juga pada irwantoshut.com yang diinstal memakai website CMS, seperti web.irwantoshut.com dengan joomla, subdomain globalwarming.irwantoshut.com memakai b2evolution, subdomain definisi.irwantoshut.com dan healthy.irwantoshut.com memakai wordpress.
Begitu sial, ingin transfer domain dan pindah hosting tidak tahu EPP-nya. Dari dulu saya jarang masuk di domain panel dan sudah lupa passwordnya. Maklumlah saya orang awam di bidang IT dan kurang mengerti banyak.
www.irwantoshut.com sudah 3 kali perpindahan hosting, dulu didaftarkan di dirmanto.com kemudian menjadi indodata.org dan terakhir indodata.net.
Jadi untuk sementara file-file pembelajaran pindah ke irwantoshut.co.cc. Website irwantoshut.co.cc mempunyai domain dan hosting gratisan. Domainnya didaftarkan pada co.cc dan hostingnya gratis pada 000webhost.com.
Bagaimana ya solusi masalah ini ???????. Mohon bantuannya. Trims....
Monday, October 18, 2010
Ular Berkepala Dua
Ini adalah ular berkepala dua yang langka ditemukan oleh seorang petani di sebuah desa di Alicante, Spanyol.
Kemungkinan untuk hidup ular kepala dua di alam bebas sangat kecil karena keduanya sering bertengkar, kepala mana yang akan menelan mangsa serta kesulitan dalam menentukan arah tujuan.
Sumber : http://www.worldamazinginformation.com/
KERUSAKAN HUTAN
HUTAN INDONESIA
- TIPE-TIPE HUTAN TROPIS
- STRUKTUR HUTAN HUJAN TROPIS
- KONDISI HUTAN TROPIS INDONESIA
- DEFINISI HUTAN
- DEFINISI HUTAN ALAM
- DEFINISI HUTAN PRIMER
- DEFINISI HUTAN SEKUNDER
- DEFINISI HUTAN RAWA
- DEFINISI HUTAN PERDU
- DEFINISI HUTAN PERAWAN
- DEFINISI HUTAN PEGUNUNGAN
- DEFINISI HUTAN PANTAI
- DEFINISI HUTAN MUSIM
- DEFINISI HUTAN KEMASYARAKATAN
- DEFINISI HUTAN KONVERSI
- DEFINISI HUTAN LINDUNG
- DEFINISI HUTAN MANGROVE
- DEFINISI HUTAN KLIMAKS
- DEFINISI HUTAN TANAMAN
- DEFINISI HUTAN TANAMAN INDUSTRI (HTI)
- DEFINISI HUTAN KOTA
- DEFINISI DEGRADASI HUTAN
- DEFINISI DEFORESTASI
- DEFINISI REBOISASI DAN PENGHIJAUAN
- DEFINISI KONSERVASI TANAH
- MANFAAT DAN FUNGSI HUTAN LINDUNG
- FORMASI EKOSISTEM HUTAN
- EKOSISTEM HUTAN HUJAN TROPIS
- EKOSISTEM HUTAN MUSIM
- EKOSISTEM HUTAN PANTAI
- EKOSISTEM HUTAN PAYAU ATAU MANGROVE
- EKOSISTEM HUTAN RAWA
- EKOSISTEM HUTAN GAMBUT
- EKOSISTEM HUTAN TANAMAN