Foto: Ramadhian F/detikcom
Ramadhian Fadillah - detikNews
Ambon - Jam menunjukkan pukul 18.00 WIT. Saat yang tepat untuk melarikan diri sejenak dari keramaian Kota Ambon. Menyaksikan matahari tenggelam adalah pilihan tepat untuk menutup hari yang melelahkan.
"Mau lihat matahari tenggelam dari atas Kota Ambon?" tawar Charles, sopir kami, Mingggu (1/8/2010).
Kami mengiyakan, Charles pun memacu mobil kami ke arah Timur Kota Ambon.
Tujuannya Karang Panjang, atau Karpan. Itu sebutan warga Ambon untuk tempat yang kami tuju.
Tidak butuh waktu lama untuk mencapai Karpan. Jalanan mulus dan tidak begitu
ramai, hanya 15 menit kami sudah sampai.
Di Karpan berdiri tegak patung wanita memegang tombak sambil memandang ke arah Teluk Ambon. Patung perunggu ini adalah patung Christina Martha Tiahahu, pahlawan nasional asal Ambon yang gagah berani. Pada usia 17 tahun dia sudah mengangkat senjata melawan Belanda.
Benar kata Charles, pemandangan dari Karang Panjang luar biasa indah. Matahari perlahan mulai tenggelam di Teluk Ambon. Semburat warna merah mewarnai langit. Di kejauhan saya bisa melihat Kapal USS Mercy yang sedang bersandar. Kapal milik Angkatan Laut AS ini sedang berada di Teluk Ambon dalam rangka misi sosial Sail Banda 2010.
Di sebelah selatan, lampu-lampu kota mulai dinyalakan, menambah semarak
pemandangan Kota Ambon. Saya menikmati setiap detik dari pemandangan ini sebelum langit benar-benar gelap. Senja di Ambon Manise akan menjadi kenangan yang tidak terlupakan.
(rdf/anw)
Sumber : http://www.detiknews.com/
No comments:
Post a Comment