Monday, October 11, 2010
Istana Ungkap Penyebab Banjir Bandang Papua
Ratusan orang tewas dalam banjir bandang yang menghantam Kota Wasior, Teluk Wondama, Papua Barat. Apa penyebab datangnya air dengan ketinggian 3-5 meter secara tiba-tiba dari gunung dan menerjang apapun yang ada di depannya itu.
Staf Khusus Presiden bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah Velix Wanggai menjelaskan bahwa penyebab banjir bandang itu bukan penebangan hutan. "Intensitas hujan yang tinggi selama satu minggu dan kota Wasior berada di dataran rendah di bawah kaki gunung," jelas Velix dalam rilis yang diterima VIVAnews, Selasa 6 Oktober 2010.
Hujan ini, kata dia, menjadi air permukaan yang mengalir deras di sekitar lima sungai ke arah kota dengan membawa batu-batu besar dan batang pohon. "Vegetasi hutan masih padat dan tidak ada penembangan hutan di pegunungan," jelas dia.
Sampai sejauh ini, kata dia, masih ada 64 korban yang hilang dan diperkirakan tertimbun lumpur setinggi 2-3 meter. "Atau hilang terbawa banjir ke laut," kata dia.
Saat ini dia dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif tengah memantau kondisi di Kota Wasior. Infrastruktur di ibukota Kabupaten Teluk Wondama ini, jelasnya, rusak berat hingga sekitar 80 persen. Sementara itu, 4000 warga terpaksa mengungsi ke Kabupaten Manokwari dan Nabire. "Air bersih tidak ada dan listrik padam."
Pemerintah provinsi terus mengupayakan pencarian korban yang dibantu oleh TNI serta Polri. Sementara BNPB telah menyerahkan dana operasional awal Rp200 juta, bahan makanan, obat-obatan dan tenda. Sejumlah penyakit yang terkait minim air bersih diperkirakan akan melanda pengungsi, seperti gangguan pencernaan.
Petugas juga masih berusaha membersihkan lumpur, batu, dan kayu di kota Wasior. "Kami harap ada masyarakat yang memberikan bantuan suka rela karena ini mirip tsunami Aceh. Hanya saja padat dengan ketebalan lumpur." (sj)
Sumber : http://nasional.vivanews.com/news/read/181554-mengapa-banjir-bandang-papua-terjadi-
Menhut: Banjir Wasior Akibat Pembalakan Liar
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan banjir bandang di Wasior, Papua Barat, terjadi akibat tingginya pembalakan liar di kawasan tersebut. Menurut Zulkifli warga setempat cenderung melakukan eksploitasi berlebihan sehingga berdampak pada kerusakan alam.
“Saya baru ke sana, itulah dampak dari illegal logging yang berlebihan, penebangan yang tidak terkendali," kata Zulkifli di sela-sela kegiatan penanaman pohon di Kawasan Tambang Newmont, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Kamis, 7 Oktober 2010. "Akibatnya terjadinya banjir, tanah longsor."
Lebih lanjut, politisi Partai Amanat Nasional itu menjelaskan pembalakan liar banyak ditemukan di kawasan Papua Barat seperti Sorong Selatan, dan Wasior; meski sudah mulai berkurang. Selain itu, perawatan terhadap kawasan hutan terutama reklamasi hutan juga menjadi perhatian pemerintah.
Kementerian Kehutanan, kata Zul, sudah lebih gencar melakukan penegakan hukum untuk memerangi illegal loging. Untuk itu dia berharap masyarakat lebih giat untuk menanam pohon untuk meminimalisir potensi terjadinya bencana alam. “Tugas kami adalah terus menerus melakukan penanaman pohon terutama di kawasan pegunungan untuk menghindari terjadinya bencana alam,” ujarnya.
Pendapat Menteri Zulkifli bertolak belakang dengan penjelasan dua Staf Khusus Presiden yakni Andi Arief dan Velix Wanggai. Staf Khusus Presiden bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah Velix Wanggai menjelaskan bahwa penyebab banjir bandang bukanlah penebangan hutan. "Intensitas hujan yang tinggi selama satu minggu dan kota Wasior berada di dataran rendah di bawah kaki gunung," jelas Velix dalam rilis yang diterima VIVAnews.com, Selasa kemarin.
Pemprov Papua Barat Bantah Banjir Wasior Akibat Pembalakan Liar
Wilayah Wasior merupakah cagar alam yang haram adanya pemotongan hutan.
"Setelah kita cek ke lokasi ke dalam, penyebab banjir bukan dari illegal logging, wilayah ini adalah wilayah cagar alam," kata Sekda Provinsi Papua Barat Martin Luther Rumadas kepada wartawan di lokasi, Senin (11/10/2010).
"Sehingga tidak ada sama sekali kegiatan wilayah penebangan hutan," tegas Martin.
Menurut Martin, di sekitar wilayah Wasior memang ada wilayah penebangan. Namun itu sangat jauh dari lokasi banjir.
Martin tegas-tegas menyebut peristiwa ini murni bencana alam. Salah satu alasannya adalah banyaknya pohon-pohon yang terbawa arus banjir lengkap dengan akarnya.
"Tidak ada penebangan dengan mesin," tegas Martin.
Berdasarkan data terakhir dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pukul 18.00 WIB, Minggu (10/10) kemarin, bencana ini merengut korban 145 jiwa, hilang 123 orang dan jumlah pengungsi yang mencapia 4.625 jiwa.
Sumber : http://www.detiknews.com/read/2010/10/11/075739/1460799/10/pemprov-papua-barat-bantah-banjir-wasior-akibat-pembalakan-liar?991103605
Sunday, October 3, 2010
Casuarina equasetifolia di Pantai Sesar, Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur, Provinsi Maluku
Rencananya akan dikembangkan menjadi tempat tujuan wisata yang bukan saja untuk masyarakat Bula tapi juga masyarakat luar Kabupaten Seram Bagian Timur..
Jarak pantai Sesar dari kota Bula sekitar 5 km. Setiba di pantai Sesar, sejauh mata memandang yang terlihat adalah pohon Kasuari / Cemara (Casuarina equasetifolia). Entah ada berapa banyak pohon Casuarina equasetifolia di pantai ini, dari tingkat pohon sampai semai ditemukan sangat melimpah.
Pohon Cemara ini bukan hanya terdapat di Pantai Sesar saja tetapi juga terdapat di dalam kota Bula. Hampir setiap kaki melangkah di kota Bula akan ditemukan Casuarina equasetifolia.
Casuarina equisetifolia L merupakan jenis yang bersimbiosis dengan mycorrhiza dan bakteri pengikat nitrogen, dapat tumbuh pada lahan kritis dan mempunyai banyak manfaat dan kegunaan.
Proses pengikatan/penambatan nitrogen dari udara disebut proses “Fiksasi”.
Bintil-bintil akar pada Casuarina equisetifolia L bukan dari bakteri Rhizobium tetapi Bakteri Frankia. Jenis-jenis pohon yang bersimbiosis dengan bakteri Frankia digolongkan dalam tanaman “Actinorhizal”.
Tanaman actinorhizal merupakan jenis pohon non-legum yang dapat membentuk nodul akar penghasil nitrogen karena bersimbiosis dengan bakteri Frankia. Family Actinorhizal terakhir setelah revisi taxonomic terbaru dibagi menjadi empat genus - Casuarina, Allocasuarina, Gymnostoma dan Ceuthostoma. Frankia adalah bakteri gram positif yang termasuk dalam ”slow growing” bakteri, berbeda dengan Rhizobium yang digolongkan dalam Gram Negatif. Tetapi keduanya mempuyai peran yang sama dalam mengikat nitrogen dari udara. Bakteri yang bersimbiosis dengan akar tanaman ini yang membentuk bintil-bintil akar.
Nitrogen tersedia di udara dalam jumlah besar sekitar 78%, tetapi tidak dapat langsung digunakan oleh tanaman, nitrogen ini harus dirubah menjadi senyawa nitrat dan amonium untuk dapat diserap oleh tanaman.
di Kantor Bupati Seram Bagian Timur
Saturday, September 11, 2010
Sayuran dan Buah-Buahan Raksasa
Wednesday, September 8, 2010
WANITA FLEKSIBEL, ELASTIS DAN LENTUR
Berikut adalah beberapa contoh tentang bagaimana wanita dapat Fleksibel, Elastis dan Lentur.
Sumber : http://www.strange-people.com/
Baca Juga :
- RAHASIA WANITA DAN KEWANITAANNYA
- TIPS MENDAPATKAN PAYUDARA INDAH
- GADIS 15 TAHUN HAMIL GARA-GARA MENELAN SPERMA
- G-SPOT DAN REPRODUKSI WANITA
- ANATOMI STRUKTUR GAMBAR VAGINA
- TATO PADA VAGINA WANITA
- KEHIDUPAN TANPA BUSANA SUKU XINGU DI HUTAN AMAZON
- PENIS ORANG INDONESIA LEBIH PANJANG DAN BESAR DI ASIA TENGGARA
- CARA TEPAT MERANGSANG TUBUH WANITA
- SANTAI DI PANTAI TELANJANG DI SELURUH DUNIA
Sepatu Dari Kotoran Gajah
Salah satu di antara undangan itu adalah seniman dan desainer berbasis di London, yaitu INSA yang menciptakan sepatu hak setinggi sepuluh inci terbuat dari kotoran gajah! Sepatu dari kotoran gajah merupakan respons terhadap karya terkenal Chris Ofili, yang menggunakan kotoran gajah dalam semua lukisannya.
INSA tidak hanya tertarik mencoba dan mengintegrasikan materi busuk ini ke dalam karyanya, tetapi juga sangat peduli pada medium yang pada mulanya mungkin tampak tidak pantas.
INSA menelusuri kembali jejak karya Ofili sejak lebih dari 15 tahun lalu, dan menggunakan kotoran gajah yang sama-sama disukai Ofili.
Tentu saja material kotoran gajah itu tidak diambil langsung dari tanah kemudian ditempelkan begitu saja menjadi bagian sol sepatu hak tinggi itu.
Material tersebut sudah diperlakukan sedemikian rupa untuk menghindari pembusukan.
Jadi tidak usah khawatir kotoran gajah itu bakal copot dari sepatu Anda, kemudian menebar bau busuk ke mana-mana, dan merusak suasana pesta Anda.
Sumber: Kagakribet.com
Friday, August 13, 2010
Paul Semakin Ngetop Saja
Piala Dunia telah usai, begitu juga ramalan Paul sang gurita sudah selesai. Namun pensiun dari meramal Piala Dunia, nama Paul belum hilang dari perbincangan. Namanya justru makin melambung.
Di China, Paul populer dibuat perangko oleh Shanghai World Expo. Toko online Taobao.com pun tidak mau ketinggalan membuat mainan, tempat tisu, peralatan makan, taplak meja sampai kaos bertema gurita Paul. Dalam satu hari penjual mengaku mampu menjual 50 barang.
Tidak hanya itu saja, di Beijing, harga gurita pun naik pesat. Sebelum Piala Dunia harga gurita sekitar 40 yuan perkilogram dan saat kemunculan Paul, harganya meningkat menjadi 50-60 yuan perkilogram. Penjual gurita di Beijing mengaku, setiap harinya ia bisa menjual lebih dari 50 ekor. Sejumlah pembeli mengaku gurita itu akan dijadikan binatang peliharaan.
Berita terbaru dari sang peramal berkaki delapan ini adalah menjadi bintang film. Rencananya kisah gurita Paul akan diangkat di layar lebar dan akan rilis bulan Agustus 2010.
Film produksi China Film Group Corporation dan Beijing Filmblog Media Company ini sudah selesai dibuat di Afrika Selatan dan sudah memasuki tahap pasca produksi. Sayangnya dalam film ini Paul tidak benar-benar menjadi bintangnya, sutradara memakai gurita lain untuk penggantinya.
Film berjudul The Murder of the Octopus ini akan mengangkat kisah Paul sang gurita dan mengulas bagaimana si gurita memperoleh kemampuan meramal. Hmm penasaran?
Source: http://kabarinews.com/
Kotoran Manusia Buat Bahan Bakar Mobil
Mohammed Saddiq, Head up GENeco, menjelaskan bahwa penggunaan bahan bakar biogas tersebut cukup ramah lingkungan karena tidak mencemarkan udara.
"Gas pembuangannya cukup bersih dan tidak mengganggu kinerja mesin kendaraan," ujarnya.
Sumber : http://kabarinews.com
Terkait ;
- Definisi dan Pengertian Biomassa.
- Bahan Bakar dari Kotoran Manusia
- Pengembangan Jarak Pagar (Jatropha curcas) sebagai Sumber Bahan Bakar Alternatif.
- Bintangur Pantai (Callophylum inophylum L ) Sumber Bahan Bakar Alternatif dan Manfaat Lainnya.
- Kayu Besi Pantai (Pongamia pinnata (L.) Pierre) Tumbuhan Sumber Bahan Bakar Alternatif.
- Kajian Tekno-Ekonomi Produksi Fuel Grade Ethanol dari Nira Aren (Arenga pinnata) dan Kelapa sebagai Sumber Energi Engine Alternatif.
Monday, August 9, 2010
PENGERTIAN HUTAN | Definisi Hutan
Pengertian hutan atau definisi hutan yang diberikan Dengler adalah suatu kumpulan atau asosiasi pohon-pohon yang cukup rapat dan menutup areal yang cukup luas sehingga akan dapat membentuk iklim mikro yang kondisi ekologis yang khas serta berbeda dengan areal luarnya (Anonimous 1997).
Hutan adalah suatu areal yang luas dikuasai oleh pohon, tetapi hutan bukan hanya sekedar pohon. Termasuk didalamnya tumbuhan yang kecil seperti lumut, semak belukar dan bunga-bunga hutan. Di dalam hutan juga terdapat beranekaragam burung, serangga dan berbagai jenis binatang yang menjadikan hutan sebagai habitatnya.
Menurut Spurr (1973), hutan dianggap sebagai persekutuan antara tumbuhan dan binatang dalam suatu asosiasi biotis. Asosiasi ini bersama-sama dengan lingkungannya membentuk suatu sistem ekologis dimana organisme dan lingkungan saling berpengaruh di dalam suatu siklus energi yang kompleks.
Dengan demikian berarti berkaitan dengan proses-proses yang berhubungan yaitu:
3. Kesuburan tanah, artinya tanah hutan merupakan pembentuk humus utama dan penyimpan unsur-unsur mineral bagi tumbuhan lain. Kesuburan tanah sangat ditentukan oleh faktor-faktor seperti jenis batu induk yang membentuknya, kondisi selama dalam proses pembentukan, tekstur dan struktur tanah yang meliputi kelembaban, suhu dan air tanah, topografi wilayah, vegetasi dan jasad jasad hidup. Faktor-faktor inilah yang kelak menyebabkan terbentuknya bermacam-macam formasi hutan dan vegetasi hutan.
4. Keanekaan genetik, artinya hutan memiliki kekayaan dari berbagai jenis flora dan fauna. Apabila hutan tidak diperhatikan dalam pemanfaatan dan kelangsungannya, tidaklah mustahil akan terjadi erosi genetik. Hal ini terjadi karena hutan semakin berkurang habitatnya.
6. Wilayah wisata alam, artinya hutan mampu berfungsi sebagai sumber inspirasi, nilai estetika, etika dan sebagainya.
Menurut Marsono (2004) secara garis besar ekosistem sumberdaya hutan terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu:
- Tipe Zonal yang dipengaruhi terutama oleh iklim atau disebut klimaks iklim, seperti hutan tropika basah, hutan tropika musim dan savana.
- Tipe Azonal yang dipengaruhi terutama oleh habitat atau disebut klimaks habitat, seperti hutan mangrove, hutan pantai dan hutan gambut.
KERUSAKAN HUTAN
HUTAN INDONESIA
- TIPE-TIPE HUTAN TROPIS
- STRUKTUR HUTAN HUJAN TROPIS
- KONDISI HUTAN TROPIS INDONESIA
- DEFINISI HUTAN
- DEFINISI HUTAN ALAM
- DEFINISI HUTAN PRIMER
- DEFINISI HUTAN SEKUNDER
- DEFINISI HUTAN RAWA
- DEFINISI HUTAN PERDU
- DEFINISI HUTAN PERAWAN
- DEFINISI HUTAN PEGUNUNGAN
- DEFINISI HUTAN PANTAI
- DEFINISI HUTAN MUSIM
- DEFINISI HUTAN KEMASYARAKATAN
- DEFINISI HUTAN KONVERSI
- DEFINISI HUTAN LINDUNG
- DEFINISI HUTAN MANGROVE
- DEFINISI HUTAN KLIMAKS
- DEFINISI HUTAN TANAMAN
- DEFINISI HUTAN TANAMAN INDUSTRI (HTI)
- DEFINISI HUTAN KOTA
- DEFINISI DEGRADASI HUTAN
- DEFINISI DEFORESTASI
- DEFINISI REBOISASI DAN PENGHIJAUAN
- DEFINISI KONSERVASI TANAH
- MANFAAT DAN FUNGSI HUTAN LINDUNG
- FORMASI EKOSISTEM HUTAN
- EKOSISTEM HUTAN HUJAN TROPIS
- EKOSISTEM HUTAN MUSIM
- EKOSISTEM HUTAN PANTAI
- EKOSISTEM HUTAN PAYAU ATAU MANGROVE
- EKOSISTEM HUTAN RAWA
- EKOSISTEM HUTAN GAMBUT
- EKOSISTEM HUTAN TANAMAN